Sabtu,  20 April 2024

Puncak Ramai, Warga: Plat B Bukan Cuma DKI Doang  

NS/RN/NET
Puncak Ramai, Warga: Plat B Bukan Cuma DKI Doang  
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Video kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat dipadati warga viral di media sosial. Pemkab Bogor terkesan menuding kalau plat B adalah warga ibu kota semua. 

"Lha plat B bukan cuma Jakarta. Depok, Bekasi dan Tangerang juga kan plat B," sindir Saiful warga Jakarta kepada wartawan, Rabu (3/6). 

Tuki yang tinggal di Kemayoran, Jakpus menilai, kalaupun banyak warga DKI ke Puncak bukan serta merta semuanya. Apalagi, warga Bekasi, Depok dan Tangerang juga memakai plat B semua. 

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Dalam kondisi saat ini menurut Lucas seharusnya kawasan Puncak bisa memberlakukan pengetatan. "Jadi tidak saling menyalahkan. Lah kalau banyak wisatawan ke Puncak kenapa gak distop dan suruh pulang, jangan juga dong salahkan warga DKI aja," sindirnya.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Bogor Ade Yasin geram karena warga DKI Jakarta memadati kawasan Puncak di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ade meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan penyekatan ke masyarakatnya.

"Ya itu, seperti itu. Kita minta gitu. Jadi serbuan kendaraan pelat B ke Bogor tolong, saya minta bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI untuk tidak banyak (masyarakat Jakarta) yang ngoncor ke sini (Bogor)," kata Ade Yasin di Pendapa Bupati Bogor Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (3/6/2020).

Video kawasan Puncak dipadati warga pada hari libur akhir pekan sempat viral di media sosial. Menurut Camat Cisarua Deni Humaedi, peristiwa itu terjadi pada Minggu siang (31/5). Dedi menyebut saat itu kendaraan pelat B mendominasi kawasan tersebut.

Ade tak terima jika pihaknya disalahkan atas kepadatan di kawasan Puncak saat itu.

"Kita yang diserbu, kita juga yang disalahin. Masing-masing jagalah wilayahnya, gitu," sesal Ade.

Ade mengaku bahwa pihaknya telah melakukan tindakan tegas dengan memutar balik kendaraan pelat B yang berada di Puncak. Namun, sebut dia, tidak semua kendaraan yang berasal dari Jakarta dapat diputar balik karena jumlah personel di lapangan terbatas.

"Bayangkan, harus menghadang ribuan motor, sementara petugas sedikit. Nah ini yang menjadi kendala. Akhirnya banyak yang lolos naik ke Puncak, apalagi lewat jalan-jalan tikus, semua jalan juga bisa. Puncak kewalahan. Kenapa mereka (warga Jakarta) bisa lolos? Gitu lho. Kan kita sedang PSBB juga," papar Ade.