Sabtu,  20 April 2024

Kenaikan Cukai Rokok Ditengah Pandemi, Komunitas Kretek: "Kiamat"

Doni
Kenaikan Cukai Rokok Ditengah Pandemi, Komunitas Kretek:

RADAR NONSTOP- Komunitas kretek menilai wacana pemerintah menaikan cukai rokok ditengah pandemi merupakan sebuah tragedi. Pasalnya, pihaknya menilai kenaikan cukai itu dianggap kiamat lantaran kenaikan tersebut dilakukan dalam masa pandemi, Rabu (8/7/2020).

Ketua Komunitas Kretek, Aditia Purnomo kepada Radarnonstop.co mengatakan, semakin tinggi harga rokok, maka jumlah pembelian rokok bakal berkurang. Hal itu nantinya akan berdampak pada penerimaan negara. 

"Wacana ini dihembuskan tanpa melihat dampak yang terjadi akibat kenaikan tarif cukai tahun ini. Padahal tahun ini saja petani, buruh, dan industri telah mengalami dampak yang merugikan mereka. Menaikkan tarif cukai di tengah kondisi ini sama saja dengan membunuh mereka pelan-pelan," kata Aditia Purnomo.

BERITA TERKAIT :
Jadi Program Strategis, Kawasan Kumuh di Tangsel Bakal Ditata
Harga Celana Dalam Di Hongkong Rp 140 Ribu, Biaya Bea Masuknya Rp 800 Ribu

Aditia menerangkan, sebagai informasi, kenaikan cukai yang signifikan di awal tahun ditambah situasi pandemi seperti sekarang sudah membuat industri rokok melakukan efisiensi. 

Kuota pembelian tembakau telah dikurangi, bahkan ada beberapa perusahaan yang memutuskan untuk tidak melakukan pembelian di daerah tertentu. Hal ini, kata dia, jelas berdampak pada penghidupan petani tembakau. 

"Tidak hanya petani tembakau yang terdampak, para petani cengkeh juga seakan tengah menjalani masa suram akibat tidak terserapnya panen serta jatuhnya harga jual cengkeh,"urainya.

Padahal selama ini, menurut Aditia, cengkeh selalu menjadi andalan penghidupan mereka (petani, red). Hal itu belum termasuk buruh-buruh yang dirumahkan karena jumlah produksi berkurang. 

Catatan komunitas kretek, perusahaan sendiri tengah menghadapi kondisi penurunan penjualan hingga angka puluhan persen. Gabungan Perserikatan Perusahaan Rokok Indonesia sendiri memperkirakan produksi rokok bakal anjlok 23%. 

Angka besar itu tentu akan mempengaruhi serapan tenaga kerja serta bahan baku, yang berkaitan langsung dengan petani dan para buruh. 

“Kenaikkan cukai di tengah krisis ekonomi seperti sekarang ini hanya bakal merugikan negara. Pendapatan cukai akan turun, jumlah pengangguran makin meningkat, dan perekonomian malah semakin anjlok,” tegas Aditia. 

Kendati begitu, Komunitas Kretek berharap pemerintah bisa lebih bijak dalam perkara cukai. Mengingat pembicaraan tentang cukai tidak hanya membahas pemasukan negara, tetapi juga penghidupan masyarakat. 

Ketika konsumen tidak punya uang untuk membeli rokok, harga makin naik, produksi berkurang, serapan bahan baku dan tenaga kerja anjlok, pada akhirnya negara juga yang merugi dan pusing.