Kamis,  25 April 2024

Imbas Covid-19, Lulusan Baru Sulit Dapat Pekerjaan

El Rahmi
Imbas Covid-19, Lulusan Baru Sulit Dapat Pekerjaan
Ilustrasi/net

RADAR NONSTOP - Anggota komisi XI DPR RI, Anis Byarwati mengatakan pandemi Covid-19 juga berimbas kepada sulitnya mencari pekerjaan khususnya bagi masyarakat lulusan baru. 

Hal itu dilihat dari banyaknya pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan.

"Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) per 27 Mei 2020, sebanyak 3.066.567 di PHK maupun dirumahkan. Sedangkan menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, hingga Juli 2020 ada lebih dari 6,4 juta pekerja juga di-PHK ataupun dirumahkan," jelasnya di Jakarta, Senin (10/8).

BERITA TERKAIT :
Pembatasan Mobil Pribadi Muncul Lagi, Ide Basi Hapus Kemacetan Jakarta
Pemuda Pancasila Bukan Ormas Kaleng-Kaleng, 62 Kadernya Jadi Anggota DPR Dan DPD RI 

Sementara itu, sambung Anis, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebelum pandemi, tepatnya pada Februari 2020 penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan masih didominasi tiga lapangan kerja, yakni pertanian sebesar 29,04 persen, perdagangan sebesar 18,63 persen, dan industri pengolahan sebesar 14,09 persen.

"Untuk lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase, jika dibandingkan dengan Februari 2019, yakni jasa pendidikan meningkat 0,24 persen, konstruksi meningkat 0,19 persen, dan jasa kesehatan meningkat 0,13 persen," paparnya.

Lebih lanjut, Anis juga menjelaskan presentase peluang pekerjaan di beberapa bidang, yakni di bidang penjualan dan pemasaran (sales and marketing) mencapai 50,5 persen. Peluang lowongan pekerjaan pada bidang IT dan software mencapai 13,4 persen. Serta bidang pelayanan umum (general services) sebesar 11,5% persen.

"Secara keseluruhan lowongan kerja yang dibuka untuk lulusan baru mencapai 54,2%. Posisi program officer development paling banyak dicari calon pekerja. Diikuti account officer, business analyst, social media officer, dan banking officer," demikian Anis.