Jumat,  29 March 2024

IMB Reklamasi, Getah Getih Bundaran HI dan Trotoar Cikini

NS/RN
IMB Reklamasi, Getah Getih Bundaran HI dan Trotoar Cikini

RADAR NONSTOP - Sepekan ini, tiga isu menonjol menjadi perhatian publik. Ada yang memuji, membela tapi tak sedikit yang mencibir bahkan membully. 

Izin mendirikan bangunan atau IMB Pulau Reklamasi bisa disebut paling menonjol. Saat Anies Baswedan mengeluarkan sekitar 1.000 izin bangunan di pulau hasil reklamsi, warganet dan para politisi, pengamat serta aktivis lingkungan hidup kompak mengkritik. 

Di Kebon Sirih, DPRD DKI Jakarta juga riuh. Mereka menuding kalau Anies sudah mengingkari janji kampanye. 

BERITA TERKAIT :
Gubernur Lampung Emosi Soal Proyek Reklammasi 
Kinerja Plt Walkot Bekasi Dibandingkan Dengan Benner

Ahok pun ikut meramaikan riuhnya warganet. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuding Anies pemimpin jago ngomong.

Lalu, soal Getah Getih di Bundaran HI, Jakarta Pusat.  Hasil karya seni Joko Avianto itu dibangun dengan anggaran sekitar Rp 500 juta untuk menyambut perayaan Asian Games 2018 di Jakarta. 

Setelah dibongkar, riuh dan lebih heboh dari reklamasi. Getah Getih kembali memanas setelah Joko Avianto mengakui kalau anggaran pembuatan hanya habis sekitar Rp 300 juta. 

Sementara pelebaran trotoar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat juga ramai. Walau tak seramai reklamasi dan Getah Getih tapi, tapi isu trotoar dianggap menarik oleh warganet. 

Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa isu yang gelinding ke publik begitu bebas dan liar. Apakah Humas Pemprov DKI Jakarta tak maksimal? 

Jika belajar pada era Ahok, humas yang tidak difungsikan bisa berdampak buruk. Karena, bagaimana pun, peran humas adalah sebagai jembatan antara pemprov dan media. 

Di era Sutiyoso, humas difungsikan dan selalu berdiri di depan dalam membeck-up kebijakan pemprov terutama gubernur. Saat itu humas dijabat oleh Muhayat.