Sabtu,  20 April 2024

Harga Luar Biasa Tinggi

Praktek Jual-Beli Buku Paket Marak, Kini Terjadi Di SMA Negeri 12 Tangsel

Kibo
Praktek Jual-Beli Buku Paket Marak, Kini Terjadi Di SMA Negeri 12 Tangsel

RADAR NONSTOP- Praktek jual beli buku paket di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) teryata bukan hanya di SMA Negeri 6 Tangsel. Tapi, juga terjadi dihampir semua sekolah.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, praktek serupa terjadi pula di SMA Negeri 12 Kota Tangsel, bahkan harganya pun lebih mahal dari SMA 6 Tangsel. 

"Kemarin saya disuruh beli buku seharga 1.867.509 rupiah, untuk 14 buku dan sepuluh lembar kerja siswa. Saya udah ketempat membeli buku, terus saya cuma punya uang satu juta, tapi sama mereka ditolak. Sampai dengan hari ini anak saya belum beli buku karena kekurangan dana," keluh salah seorang wali murid, saat ditemui dikediamannya, di kawasan Cilenggang, Serpong, Minggu (25/8/2019).

BERITA TERKAIT :
PDIP Masih Ragu Gadang Nama Risma Jadi Gubernur Jakarta 
Dikira Positif Narkoba eh GakTahunya Habis Nenggak Obat Sakit Kepala

Senada, salah seorang siswi jurusan IPA yang idientitasnya sengaja tidak disebut mengatakan, dengan keterbatasan dana untuk membeli buku paket disekolah membuat kegiatan belajarnya terganggu.

"Minjam ke teman, dari sekolah nggak dipinjamin, kadang-kadang saya pinjam ke perpustakaan, tapi jauh perpusnya, kelas aku diujung, kadang sehari-hari belajar minjam sama teman, karena belum beli buku, rasanya belum punya buku itu belajarnya terganggu," jelasnya saat diwawancara. 

Ia melanjutkan, untuk mempunyai buku paket rata-rata temannya membeli buku seharga satu juta delapan ratusan, bahkan ada yang hampir mencapai satu juta sembilan ratus ribu rupiah. 

"Kalau saya jurusan IPA, harganya 1 juta tujuh ratus berapa gitu, dikelasnya saya banyak yang belum beli, lebih sepuluh. Kalau diwajibkan kayaknya nggak, tapi kalau nggak punya buku belajarnya gimana dong. Belajarnya kadang-kadang kerumah teman yang sudah membeli buku," terangnya. 

Saat dikonfirmasi prihal terkait, Kepala SMA Negeri 12 Tangsel Syamsudin menampik adanya jual beli buku disekolahnya. Namun, ketika ditanya soal alokasi anggaran buku, dirinya seperti menghindar.

Dirinya hanya sempat menjelaskan terkait alokasi BOS sebesar 1,4 juta per siswa untuk setiap tahunnya. Dimana 20 persen dari alokasi anggaran tersebut, dipergunakan untuk belanja buku.

“Makasih ya kang, ijin belum sholat. Nanti kita lanjut,” singkatnya, melalui pesan Aplikasi WhatsApp.

Namun hingga informasi ini disampaikan, Syamsudin belum juga menjelaskan secara rinci perihal terkait.

#Buku   #SMA   #Tangsel