Sabtu,  27 April 2024

Selalu Defisit, Arief Poyuono Sebut Dana BPJS Banyak Dikorupsi

NS/Bcr/RN
Selalu Defisit, Arief Poyuono Sebut Dana BPJS Banyak Dikorupsi
Net

RADAR NONSTOP-Pemerintah sebetulnya tidak perlu menaikkan premi BPJS Kesehatan, apalagi untuk menutupi defisit yang terus terjadi setiap tahunnya.

Waketum Gerindra, Arief Poyuono berkeyakinan iuran BPJS Kesehatan yang ditarik dari masyarakat peserta telah dikorupsi selama ini.

"Begini ya sebelum menaikan iuran BPJS Kesehatan, kita audit dulu secara komprehensif penggunaan dana BPJS Kesehatan karena saya yakin banyak penyimpangan dan korupsi antara petinggi BPJS Kesehatan dan rumah sakit provider BPJS Kesehatan," kata Arief di Jakarta, Minggu (1/9/2019) dilansir dari media

BERITA TERKAIT :
Thita Anak Eks Mentan SYL Disebut Perawatan Kulit Pakai Duit Suap?
Bupati Sidoarjo Pakai Jurus Sakit, KPK Gak Percaya Alasan Gus Muhdlor?

Arief mencontohkan, bukti pengeluaran biaya berobat ketika peserta BPJS Kesehatan menggunakan fasilitas jasa maupun obat-obatan di rumah sakit.

"Pernah enggak peserta BPJS Kesehatan ketika menggunakan fasilitas rumah sakit untuk berobat, setelah itu diberikan bukti pengeluaran biaya yang habis untuk berobat? Enggak ada selama ini," tuturnya.

Dengan tidak adanya bukti kuitansi kepada pasien peserta BPJS Kesehatan justru menurut dia, mempermudah terjadi mark up yang disetujui oleh petugas BPJS Kesehatan dengan pihak provider RS. Ia memperkirakan sumber kebocorannya bisa mencapai puluhan triliun.

"Nah Sri Mulyani ngerti enggak itu? Karena menurut kawan-kawan saya yang berprofesi sebagai aktuaria sebenarnya premi yang dibayarkan ke BPJS Kesehatan oleh masyarakat selama ini lebih dari cukup," ucap Arief.

"Hanya bocornya enggak tahan," ungkapnya