Sabtu,  27 April 2024

Diduga Tersangka Provokator Rusuh Papua di Luar Negeri, Ngumpet Ya?

RN/CR
Diduga Tersangka Provokator Rusuh Papua di Luar Negeri, Ngumpet Ya?
Veronica Koman -Net

RADAR NONSTOP - Keberadaan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang disangka menyebarkan informasi palsu dan provokatif rusuh Papua kini sudah terendus kepolisian RI.

Polisi menyebut Lawyer perempuan kelahiran Medan, Veronica Koman, kini tinggal di negeri tetangga bersama suaminya warga negara asing yang juga pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, tak menyebut di negara mana Veronica kini tinggal. Luki hanya menyebutkan negara tetangga dekat.

BERITA TERKAIT :
Duel Brimob Vs TNI AL, Lima Pasukan Terluka
Lukas Enembe Geser, Antongan Simatupang Pilihan Bagus Pimpin Papua

"Saat ini, Saudara Veronica bersama suaminya tinggal di negara tersebut. Suaminya juga pegiat LSM," katanya di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Sabtu, 7 September 2019.

Kepolisian memastikan Veronica pergi ke negara itu setelah mendatangi rumahnya di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Polisi melayangkan surat panggilan sebagai tersangka di dua alamat rumah tinggal Veronica itu, namun yang dicari tidak ada. "Tim kami sudah berada di sana," katanya.

Kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi guna membawa Veronica ke Indonesia. Seperti Kementerian Luar Negeri, BIN, Imigrasi, dan Interpol.

"Kami juga berkoordinasi dengan Ditjen Imigrasi mengajukan surat pencekalan dan pencabutan paspor tersangka atasnama Veronica Koman," ujar Luki.

Veronica disangka menyebarkan informasi palsu dan provokatif dalam rentetan kerusuhan Papua dan Papua Barat pada Agustus 2019 lalu. Selama ini, dia memang dikenal sebagai pendamping aktivis Papua.

Selain hadir langsung dalam beberapa kegiatan soal Papua, Veronica juga terpantau aktif melakukan pendampingannya melalui media sosia di Twitter denga akun @VeronicaKoman.

Selain Veronica, polisi Jatim juga menetapkan dua tersangka lain dalam insiden Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, yakni Tri Susanti alias Susi Syamsul Arifin. Susi adalah korlap massa penggeruduk asrama saat kericuhan terjadi pada Jumat-Sabtu, 16-17 Agustus 2019. Dia disangka menyebarkan informasi palsu dan provokatif.

Adapun Syamsul Arifin adal aparatur sipil negara yang bertugas di Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Saat kejadian di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, dia memantau situasi di lokasi. Namun, Syamsul terpengaruh keadaan dan reaksioner hingga kemudian melontarkan umpatan berbau SARA. Nah, ucapan rasial itulah yang memicu kerusuhan berkelanjutan di Papua dan Papua Barat.