Jumat,  29 March 2024

Orang Kaya Bodetabek Ogah Bawa Mobil, Takut Kena Tilang Gage

NS/RN
Orang Kaya Bodetabek Ogah Bawa Mobil, Takut Kena Tilang Gage
Polisi pasang spanduk ganjil genap.

RADAR NONSTOP - Orang kaya di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) malas bawa mobil. Mereka takut kena tilang aturan ganjil genap alias gage. 

 Deni warga Bekasi terpaksa naik KRL dari Tambun menuju kantornya di kawasan Cikini, Jakpus. "Kalau ditilang kan mahal 500 ribu. Jadi saya naik KRL aja," bebernya.

Begitu juga dengan Vanny. "Mobil saya genap, kalau tanggal ganjil ya naik KRL lalu nyambung busway ke kenator di Kalideres, Jakbar," ucap ibu dua anak warga Depok.

BERITA TERKAIT :
Jakarta Bukan Ibu Kota Dan Kini Jadi DKJ, Simbol DKI Segera Dicopot 
H-4 Lebaran, Jabodetabek Kosong Dan Bebas Macet, 5,2 Juta Warga Mudik Idul Fitri

Hal senada diucapkan Ardianto. "Sejak gage diperluas saya naik motor ke kantor dari Serpong menuju Slipi," tukasnya.

Seperti diberitakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pengguna kendaraan umum di Jakarta meningkat hingga 1 juta pengguna.

Pengguna transportasi publik kata dia, dilayani oleh Transjakarta yang mencapai hampir 900 ribu penumpang. Menurutnya jumlah tersebut menjadi rekor jumlah penumpang terbanyak dalam satu hari.

“Alhamdulillah kemarin jumlah penumpang Transjakarta mencapai rekor lebih dari 892 ribu penumpang per hari. Artinya hampir 900 ribu orang menggunakan Transjakarta. Ditambah dengan MRT berarti hampir 1 juta orang menggunakan kendaraan. Itu adalah sebuah rekor,” ujarnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/9/2019).

Anies menilai angka tersebut menunjukkan indikator keberhasilan kebijakan Pemprov DKI Jakarta guna menggalakan warga menggunakan transportasi publik, termasuk perluasan sistem ganjil genap.

“Itu adalah indikator yang paling reliable. Karena tujuan dari kita mengadakan kebijakan-kebijakan ini adalah untuk mendorong banyak warga menggunakan kendaraan umum,” tandasnya.

Sementara Anis warga Ciawi, Bogor menyatakan penerapan gage di 25 ruas jalan ibukota membuat dirinya harus berangkat pagi agar dapat duduk di KRL. "Biasa saya bareng suami ke kantor di Sudirman. Sekarang ya naik KRL atau bus," tegas ibu satu anak ini.