Sabtu,  20 April 2024

Bamsoet Jadi Ketua MPR Peran Megawati? SP Klaim Jadi Mediator

RN/CR
Bamsoet Jadi Ketua MPR Peran Megawati? SP Klaim Jadi Mediator
Viral, foto Megawati tidak salami Surya Paloh saat pelantikan anggota DPR RI periode 2019 - 2024 -Net

RADAR NONSTOP - Bambang Soesatyo (Bamsoet) resmi terpilih dan dilantik sebagai Ketua MPR. Lalu siapa tokoh penting dibalik terpilihnya politisi senior Partai Golkar itu? sehingga akhirnya Partai Gerindra mau menerima?

Ketua Fraksi Gerindra di MPR, Ahmad Riza Patria menyebutkan secara khusus nama Prabowo dengan Megawati. Kedua nama itu disebut yang berperan dalam pemilihan Ketua MPR RI.

"Hasil konsultasi Pak Prabowo dengan Ibu Megawati maka Pak Prabowo dan Ibu Megawati sepakat untuk kepentingan lebih besar, kami sepakat jaga MPR dalam forum musyawarah dalam putuskan kebijakan penting," kata Riza dalam sidang paripurna di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

BERITA TERKAIT :
Pertemuan Jokowi & Megawati Mau Diviralkan, Tapi Belum Ada Respon Dari Teuku Umar?
Dasco Sebut Prabowo-Megawati Gak Ada Masalah, Peluang PDIP Koalisi Nih 

Sebelumnya, Gerindra menjadi satu-satunya fraksi yang belum setuju Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI. Gerindra ngotot ingin melakukan voting karena ingin kadernya, Ahmad Muzani menjadi Ketua MPR RI.

Muzani pun sempat melapor kepada Prabowo sebelum paripurna digelar. Setelah konsultasi, Gerindra pun mengubah keputusannya. Bamsoet pun disepakati secara musyawarah mufakat untuk menjadi Ketua MPR RI.

Bamsoet dalam paripurna tadi juga langsung dilantik sebagai Ketua MPR RI bersama 9 Wakil Ketua MPR RI. Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali yang langsung memimpin pelantikan tersebut.

Surya Paloh Klaim Sebagai Juru Damai

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (SP), mengaku punya peranan penting dibalik majunya Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR.

Menurut Surya, ia sudah menganggap Bamsoet dan Airlangga Hartarto sebagai adik. Surya menyatakan pernah menjadi bagian dari Golkar. Bahkan, karirnya lebih lama ketimbang Bambang dan Airlangga.

"Ya dikatakan apapun istilah itu, saya berbesar hati. Mungkin mereka menganggap saya senior mereka, bisa jokes tadi. Lebih senang kalau saya adalah senior dari Partai Golkar. Yah 43 tahun di Golkar adik adik saya. Saya kenal secara personal baik itu Airlangga maupun Bambang Soesatyo," kata Surya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis malam 3 Oktober 2019.

Berdasarkan dinamika politik, batalnya Bamsoet maju calon Ketua Umum Golkar karena dijanjikan posisi Ketua MPR. Komitmen itu disebut Surya Paloh menjadi sang mediator dan juga disaksikan oleh Airlangga.

Menurut Surya, apa pun istilahnya yang disematkan kepadanya sebagai mediator sebagai bentuk perhatian kepada partai beringin. "Secara moral saya ingin mereka bersama-sama membesarkan partai ini, membawa tugas visi partai dalam hal ini Golkar," kata dia.

Baik Bamsoet dan Airlangga disebut sebagai kandidat terkuat caketum di Munas 2019. Namun, usai pertemuan keduanya yang dianggap sebagai rekonsiliasi pada Jumat, 27 September 2019, dinamika jelang Munas Golkar mulai berubah.

Bamsoet yang biasanya nyinyir terhadap kepemimpinan Airlangga menjadi lunak. Ia justru balik badan mendukung Airlangga sebagai caketum di Munas 2019.

Saat momen pelantikan 10 pimpinan MPR, Bamsoet menyambangi kursi Surya Paloh. Setelah Surya, Bamsoet kemudian menyalami Anggota DPD senior Sabam Sirait dan kemudian menemui Airlangga yang duduk di podium sisi kanan.

Saat menyalami Surya dan Airlangga, Bambang pun mendapat respons tepukan tangan dari para Anggota MPR dan DPD yang hadir.