Rabu,  15 May 2024

Tiga Dinasti Tengah Cek Ombak Pilkada Pandeglang

Syam
Tiga Dinasti Tengah Cek Ombak Pilkada Pandeglang
Atih Ardiansyah

RADAR NONSTOP- Dosen Ilmu Komunikasi Politik UNMA Banten, Atih Ardiansyah menilai kontestasi Pilkada Pandeglang pada 2020 sangat menarik. Pasalnya, tiga dinasti tengah cek ombak Pilkada Pandeglang.

Penilaian itu muncul pasca Achmad Dimyati Natakusumah, anggota DPR RI sekaligus suami dari Bupati Pandeglang menyatakan agar Mulyadi Jayabaya  tidak melanjutkan niatannya di Pilkada Pandeglang. 

Atih menyebut, pernyataan Dimyati itu merupakan suatu kekhawatiran dengan kemunculan keluarga Mulyadi Jayabaya untuk ikut serta pada bursa Pilkada Pandeglang.

BERITA TERKAIT :
Jago PAN Di Pilkada DKI, Pengamat: Desi Ratnasari Lebih Laku Dan Zita Cuma Aktif Di Medsos 
Didekati Ahmed Zaki, PKS DKI Jangan Mau Digocek Golkar  

"Dalam analisis saya, terdapat beberapa frasa yang bisa kita bedahkan, dengan dua buah muara besar," terang Atih Ardiansyah, kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Sabtu (5/10/2019).

Dua muara besar yang dimaksud Atih tersebut, antara lain yang pertama adanya pengakuan dari Dimyati, bahwa Pandeglang adalah kekuasaannya. 

Artinya, kata Atih, beberapa pihak yang selama ini bermain dengan isu kandidasi hanya sebuah angin lalu, bukan ancaman dan semacamnya. 

Kedua, beber Atih lagi, Dimyati bereaksi dengan manuver politik JB mengindikasikan bahwa mereka turut merasa terganggu dan dilevel yang lebih parah hingga merasa terancam.

"Saat Dim menyebut bahwa di Pandeglang ada Dim, pesan itu bukan hanya disampaikan ke JB. Akan tetapi juga ditujukan pada kontestan lain yang ikut serta pada bursa Pilkada 2020,"katanya.

Meski begitu, Atih menambahkan, bahwa mereka yang tengah bermanuver tidak bakal mampu menggeser kekuatan Dim. Atau, kata dia lagi, para kandidat yang sedang memainkan isu itu malah sedang pamer pesona dan berharap dipinang Dim sebagai Pandeglang 2. 

Tidak hanya itu,  mengenai ujaran Dim yang mengatakan "nanti Dim ke Lebak kalau JB ke Pandeglang" menurut penelaahan Atih, ujaran tersebut bisa disebut sebagai "geretak balik". 

Akan tetapi, jika di telaah dari ujaran Dim yang menyebut "nanti koalisinya di Banten (Pilgub)". Menurutnya ujaran tersebut merupakan suatu penolakan secara halus darinya. 

"Mengenai simbol-simbol JB yang menginginkan duet di Pandeglang. Ujaran-ujaran yang seolah-olah galak dari tim JB di media sosial, saya ragukan sebagai bentuk perlawanan melainkan bentuk lobi politik. Karena logikanya begini,  ada kelompok kuat lain yang sejauh ini belum terlalu tampak manuvernya, yaitu Kelompok Rau," ujarnya.

Kendati demikian, fenomena politik dalam peta pilkada Pandeglang, dari sisi komunikasi tak lain tentang lobi antara tiga kekuatan besar yaitu Dim, Rau dan JB. Dengan karakternya masing-masing, ketiga kelompok kuat ini sedang melakukan cek ombak.