Sabtu,  20 April 2024

AYU... Lempar Handuk Saja Dari Mimpi Wagub DKI 

Redaksi RN
AYU... Lempar Handuk Saja Dari Mimpi Wagub DKI 

RADAR NONSTOP - Kursi itu tidak gratis bisa dikatakan fakta. Coba saja Anda cek berapa harga kursi di toko atau mal. 

Tapi harga yang tertera tentunya masih bisa nego. Tergantung di mana kita mau membeli. 

Di Jakarta, mencari siapa  pemilik kursi di Balaikota memang masih alot. Walau kursi nomor dua tapi untuk mendapatkannya bukanlah hal gratis. 

BERITA TERKAIT :
Didorong PKS Jadi Gubernur Jakarta, Mardani & Sohibul Serta Khoirudin Kurang Dikenal?
Imam Budi Hartono Sudah Pamer Baliho, Calon Wali Kota Depok Ngeri Lawan PKS

Diperlukan lobi dan kesamaan kepentingan. Lho apa urusan dengan kursi di toko dan mal? 

Di mal, Anda butuh melihat harga apakah ada tulisan diskon atau tidak. Di toko, dibutuhkan gaya lobi menawar yang ulung. 

Lalu, berapa harga kursi di Balaikota untuk posisi Wagub DKI? 

Banyak persepsi soal ini. Yang pasti harganya adalah melobi semua fraksi agar segera digelar paripurna penetapan. Anies Baswedan tentunya bukan Ahok yang langsung tunjuk wakilnya saat Jokowi jadi Presiden. 

Anies terlihat santai dan slow walau tanpa Wagub DKI. Dia percaya diri (pede) menghadapi Kebon Sirih dan para pembully di media sosial padahal statusnya sama seperti Ahok bukankah kader partai. 

PKS dan Gerindra terus beropini di media. PKS merasa tak dibantu Gerindra dalam urusan lobi fraksi. Gerindra mengklaim kewajibannya sudah selesai usai menyetujui nama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. 

Jika opini terus dikembangkan bisa menghasilkan konflik. Karena perbedaan opini, ketidaksepakatan, perselisihan, rivalitas, ketidakharmonisan, percekcokan akan makin curam.

Konflik bisa diredam dengan lobi. Lalu, negosiasi agar proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih, yang pada mulanya memiliki pemikiran yang berbeda hingga pada akhirnya mencapai kesepakatan bersama. 

Hingga kini, Syaikhu terlihat santai pasca dilantik menjadi anggota DPR. Begitu juga dengan Agung yang tenggelam entah di mana. 

Kondisi harus cepat dirajut. Cobalah PKS rendah diri komunikasi ke Gerindra. 

Atau Gerindra menurunkan tensinya dengan mengundang PKS ngopi. Urusan tempat silahkan pilih dimana paling nyaman. Toh, ada ribuan restoran dan tempat ngopi di Jakarta. 

Kalau PKS dan Gerindra masih berego tinggi maka Ahmad Syikhu dan Agung Yulianto atau disingkat AYU sebaiknya lempar handuk saja. Apalagi, Gerindra mulai mengusung tiga kadernya untuk menggantikan Sandiaga Uno. 

 

#Opini   #WagubDKI   #PKS