Sabtu,  20 April 2024

Di Hadapan Anies Baswedan

Tito: Jakarta Kayak Kampung Dibandingkan Beijing

RN/CR
Tito: Jakarta Kayak Kampung Dibandingkan Beijing
-Net

RADAR NONSTOP - Jika dibandingkan dengan dua kota ternama di China, Beijing dan Shanghai, Jakarta mirip seperti kampung.

Begitu dikatakan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

"Tahun 98 dibanding dengan Jakarta, Beijing seperti kampung. Sekarang kebalik-balik. Pak Anies, saya yakin pak Anies sering ke China. Kebalik sekarang kali lihat Beijing, Shanghai. Kalau kita lihat ke Jakarta kayak kampung dibanding dengan Shanghai," kata Tito tepat dihadapan Anies Baswedan yang juga hadir dalam acara tersebut.

BERITA TERKAIT :
Weleh, Weleh, PKS Goda Anies Maju Pilkada DKI Lagi
Pilkada 2024 Dimajukan September Muncull Lagi, Jakarta Bakal Jadi Rebutan

Tito mengungkapkan perbandingan ini dirasakan oleh dirinya sendiri saat menjadi siswa Sekolah Staf Komando (Sesko). Saat itu, melakukan studi banding ke China terutama kota Beijing dan Shanghai.

"Masih banyak yang naik sepeda. Beda dengan Jakarta. Beijing kayak kampung, rumah rumah kumuh, sungai yang kotor hitam, banyak dimana mana," ujarnya.

Tito menyampaikan betapa terkejutnya ia saat mengunjungi China 20 tahun kemudian. Menurut dia, terjadi perubahan yang sangat signifikan.

"Kemarin saya datang ke sana dalam rangka interpol conference di hotel yang sama, saya melihat sungai yang sama. Sudah banyak orang yang berenang di situ. Airnya bersih, jernih, dulunya hitam pekat," sebutnya.

Dia pun tak sungkan mengibaratkan kemajuan dua kota besar di China seperti kota di negara maju lainnya.

"Dan, kemudian kita melihat Beijing sudah mirip seperti Washington DC, Shanghai sudah mirip New York," kata eks Kapolri itu.

Atas dasar itu, Tito mengingatkan semua kepala daerah terutama para gubernur akan fenomena crossroads demokrasi dan perubahan ekonomi Global. Karena kedua hal tersebut bisa berdampak negatif bila tak segera diantisipasi pemerintah.

"Apakah demokrasi ini membangun sistem meningkatkan kesejahteraan kita? Ini tantangan bagi kita. Kalau kita bisa membuktikan, maka masyarakat akan melihat demokrasi jadi baik," ujarnya.

Tito pun menyinggung jika kesejahteraan tak mampu direalisasikan dalam sistem demokrasi maka akan membangun persepsi di masyarakat. Persepsi yang dimaksudnya seperti kemunculan tawaran khilafah.

"Maka masyarakat akan mencari alternatif yang lain. Makanya muncul tawaran khilafah, tawaran kembali ke sistem semi otoriter, itu muncul," ujarnya.

Dalam acara Munas APPSI ini dihadiri oleh 34 Gubernur se-Indonesia. Tampak hadir diantaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan gubernur lainnya.