Kamis,  18 April 2024

Viral Anak Buah Anies Vs Seniman Dan Ditolaknya Hotel Mewah di TIM 

NS/RN
Viral Anak Buah Anies Vs Seniman Dan Ditolaknya Hotel Mewah di TIM 
Kawasan TIM Cikini yang sedang direvitalisasi.

RADAR NONSTOP - Rencananya pembangunan hotel mewah di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat diprotes DPRD. Mereka menolak kawasan tempat kumpulnya seniman itu dijadikan bisnis.

DPRD resmi memotong penyertaan modal daerah (PMD) yang akan digunakan oleh PT Jakarta Propertindo (JakPro) untuk membuat hotel. Kabar beredar, pemotongan PMD diduga terkait viralnya anak buah Anies dengan para seniman.

Dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, pada Rabu (27/11/2019), Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk PAD JakPro dipotong. 

BERITA TERKAIT :
Indonesia Juru Kunci Klasemen Grup A Piala Asia U-23
Timnas Indonesia U-23 vs Qatar, Unjuk Gigi Pemain Debutan

TAPD mengajukan Rp 3,106 triliun, namun DPRD DKI Jakarta menyampaikan usulan Rp 2,706 triliun. "Nggak usah ada hotel daripada rame," ucap Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi saat rapat.

Diketahui, hotel di TIM rencananya akan dibangun di atas galeri, perpustakaan, dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin. Ada beberapa lantai yang akan dijadikan hotel dalam bangunan tersebut.

Mendengar usulan tersebut pihak JakPro merasa keberatan. Bagi dia, pemotongan Rp 400 miliar terlalu besar.

"Tapi kalau sampai dipotong Rp 400 miliar ini membawa dampak untuk... Kalau wisma, di atasnya galeri, pusat dokumentasi sejarah yang sekarang disebut sebagai hotel itu nggak sampai Rp 50 miliar karena fondasinya sudah memakai fondasi dari galeri sendiri," ucap Dirut JakPro Dwi Wahyu Daryoto.

Wakil DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik pun menolak adanya hotel di TIM, meski namanya Wisma TIM. Bahkan Taufik pun ragu nilai yang disebut Dirut JakPro.

"Mau namanya apa terserah pokoknya ada tempat menginap. Namanya wisma, namanya apa saya kira itu kurang menarik bagi masyarakat. Kalau itu kita hilangkan... Sudah nggak usah ada hotel di situ, Pak," kata Taufik.

"Luas? Hitung dulu deh per meternya Rp 7 ribu," ujar Taufik.

Sebelummnya Beredar video yang menunjukkan Deputi Dinas Pariwisata da Kebudyaan DKI Jakarta Daddang Solihin membentak para seniman yang hadir di Taman Ismail Marzuki (TIM). Video tersebut viral dan menjadi sorotan warganet.

Video tersebut diunggah pada Sabtu (23/11/2019) oleh akun Twitter @digeeembok. Dalam video tersebut tampak para seniman melakukan aksi walk out dari diskusi yang dihadiri oleh anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut.

"Mau tidak diskusi? Mau tidak diskusi?" kata Dadang.

Mendengar hal itu, para seniman langsung satu per satu walk out. Suasana makin memanas saat para seniman menyuarakan pendapat mereka meminta agar orang suruhan Anies Baswedan itu tidak membentak para seniman senior.

"Biasa aja dong jangan galak-galak," teriak beberapa orang dalam video.

Dadang langsung melunak. Dengan suara pelan ia mengklarifikasi pernyataannya.

"Saya tidak marah, saya tidak marah," ugkapnya.

Namun, para seniman yang hadir dalam acara tersebut menolak pernyataan Dadang. Mereka menyerukan untuk membubarkan diri dari acara diskusi tersebut.

Aktivis TIM dan para seniman lainnya menegaskan menolak adanya pembangunan hotel bintang lima di kawasan TIM yang telah direvitalisasi. Karena TIM merupakan rumah bagi para seniman. Mereka menolak dengan tegas pembangunan hotel yang disebut akan dibangun oleh PT Jakarta PPropertindo itu.

#Seniman   #TIM   #Cikini