Kamis,  25 April 2024

Di-Bully Kakak Kelas, Siswa SMP di Bekasi Malah Dikeluarkan Sekolah

ERY
Di-Bully Kakak Kelas, Siswa SMP di Bekasi Malah Dikeluarkan Sekolah
Ilustrasi - Net

RADAR NONSTOP – Tindakan dugaan kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi.

Kali ini tindakan tersebut dialami P, pelajar siswa kelas 7 yang diduga dilakukan empat orang pelajar kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Azhar Summarecon Kota Bekasi.

Ironisnya, akibat kejadian tersebut, korban yang mengalami tindakan pengeroyokan justru dikeluarkan dari sekolah tempatnya menimba ilmu.

BERITA TERKAIT :
Penetapan Hasil Pemilu Bikin Parno, Sekolah Dekat Gedung KPU Disuruh Belajar Di Rumah
Pj Gubernur DKI Pastikan KJMU Jalan Terus, Kaum Nyinyir Salah Tembak

Kepada wartawan, Hazmi selaku orangtua korban mengaku, sangat menyesalkan tindakan pihak sekolah. Hazmi menilai, pihak sekolah telah pilih kasih dalam menyikapi persoalan yang terjadi.

"Diduga hanya karena para pelaku terduga pengeroyok anak saya, merupakan anak dari para donatur sekolah, maka mereka tidak diberi sanksi seperti yang dilakukan terhadap anak saya," ungkap Hazmi.

Kekesalan Hazmi memuncak setelah berusaha meminta surat bahwa anaknya dikeluarkan dari sekolah, namun tidak diberikan. Mereka meminta agar P mengundurkan diri karena nilai yang kurang baik.

Kontan tindakan sekolah itu, membuat Hazmi makin geram dan segera memindahkan sekolah P. Tujuannya, untuk membuktikan bahwa anaknya bisa sekolah di tempat setara dengan sekolah tersebut.

"Pihak sekolah kaget karena anak saya bisa pindah. Padahal, jika hanya karena sebagai donatur, saya juga siap menjadi donatur sekolah," cetusnya, Rabu (4/12).

Lebih jauh Hazmi mengatakan, dugaan pengeroyokan yang dialami anaknya itu, terjadi belum lama ini. Tindakan itu kata dia, dilakukan di basement sekolah yang berlokasi di area Summarecon Bekasi.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Al Azhar Sumareccon, Amin Hamidi mengaku tidak ada pengeroyokan yang dilakukan siswa terhadap siswa lainnya.

Bahkan dia menegaskan, pihak sekolah juga tidak mengeluarkan siswa P seperti yang diutarakan orangtua korban.

"Sebenarnya P dikembalikan ke orangtuanya bukan masalah bullying. Jadi memang ada hal-hal lain, dia masih kelas 1 SMP. Intinya kami sudah sampaikan permasalahan ini kepada orangtua P, dan orangtua P juga menerima," ungkapnya.