Jumat,  19 April 2024

Partai Saibon Indonesia Rame Di Group WA, Rame Duluan Otak Belakangan

RN/CR
Partai Saibon Indonesia Rame Di Group WA, Rame Duluan Otak Belakangan
Nih dia penampakan lem aibon yang beredar di group - group Whatsapp -Net

RADAR NONSTOP - Masih ingat lem aibon? salah satu lem yang sangat bisa diandalkan terutama dalam pembuatan atau perbaikan Hpl maupun kulit sintetis, lem aica aibon banyak digunakan pengrajin karena sudah terkenal akan kekuatan dan ketahanannya sehingga selalu menjadi pilihan para pengrajin sepatu maupun pembuatan mebel.

Jika hakikinya aibon itu menjadi alat perekat, maka tidak demikian saat lem tersebut masuk dalam KUAPPAS Pemprov DKI Jakarta. Lem aibon jadi bahan bully Anies Baswedan oleh politisi PSI, William Aditya Sarana.

Belakangan, nama tersebut dilaporkan ke BK DPRD dan telah diputuskan melanggarar kode etik. Namun sayang, hingga saat ini Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi tidak punya nyali menjatuhkan sanksi.

BERITA TERKAIT :
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?
Eks Mentan Emosi, Gara-Gara Mantan Ajudan Sebut Duit Hasil Peras Pejabat Kementan Untuk Renovasi Rumah

Belakangan, lem aibon kembali menjadi buah bibir dan menjadi perbincangan di group Whatsapp. Namun, yang tertera dalam kaleng berwarna kuning itu tidak lagi menjadi angka 601 atau 611 sebagaimana umumnya, tapi berubah menjadi P51.

Lebih menggelikan lagi, tulisan diangka tersebut juga dirubah, tak lagi Aica - Aibon tapi menjadi Partai - Saibon - Indonesia. Lalu tulisan paling bawah berubah menjadi ‘Rame Duluan Otak Belakangan’.

Diketahui, lem Aica-Aibon lagi masuk trending topic di Tanah Air. Ini gara-gara nama lem yang cukup terkenal di Indonesia ini masuk dalam cikal bakal anggaran Pemprov DKI Jakarta.

Anggaran yang masih mentah (KUAPPAS) itu diramaikan oleh Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana dengan mengunggahnya ke medsos seolah - olah anggaran itu sudah disepakati.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari pihak PSI (Partai Solidaritas Indonesia), konfirmasi yang dilakukan oleh redaksi juga belum membuahkan hasil.