Kamis,  25 April 2024

Polemik Revitalisasi Pasar Family Mart Harapan Indah, Ini Penjelasan Kepala Pasar

YUD
Polemik Revitalisasi Pasar Family Mart Harapan Indah, Ini Penjelasan Kepala Pasar
Agus Sudrajat

RADAR NONSTOP - Agus Sudrajat, Kepala Unit Pasar Family Mart Harapan Indah Kota Bekasi mengatakan, Perjanjian Kerjasama (PKS) sebenarnya sudah selesai.

"PKS itu sebenarnya sudah selesai, sudah terbit, sudah ada. Yang tahu itu PT. Aditama Astrindo Internusa selaku pihak pengembang dengan Dinas," ungkap Agus kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), kemarin di ruang kerjanya.

Untuk selanjutnya, kata Agus, dirinya hanyalah pengawasan, dari kegiatan proses antara PT. Aditama Astrindo Internusa dengan pihak Pemerintah Kota Bekasi dan para pedagang tentang yang ada di draf PKS tersebut.

"Masalah DP, harus ada 10 persen sebelum pindah untuk keterikatan antara PT dengan dengan pedagang. Itu yang ada antara PKS dengan pedagang yang sedikit saya baca dari Dinas di antaranya itu," terang Agus.

Sebelum pindah, lanjut Agus, itu DP kan 30 persen tapi ada tahapannya, sebelum pindah 10 persen, setelah pindah ke TPS 10 persen dua bulannya lagi 10 persen, sudah 30 persen.

"Setelah 30 persen itu pedagang pindah ke bangunan baru. Kita sesuaikan DP yang masuk, apakah kios apa close tinggal setelah itu baru para pedagang ini apa mau dilunasin apa nantinya mau cicil. Tinggal kita samakan persepsi apa kekuatannya setahun, dua tahun apa tiga tahun untuk mencicil," terang Agus.

Disinggung soal adanya para pedagang lama yang keberatan terkait dengan adanya PKS, Agus menjelaskan, dirinya Kepala Pasar di sini, kenapa tidak ada koordinasi dengannya.

"Dia (para pedagang) melakukan rapat tersebut tidak ada koordinasi dengan saya, apalagi ngundang. Mestinya ngomong dong dengan saya. Duduk sini bareng-bareng, ada masalah apa sih? Ayo kita selesaikan bareng-bareng," terangnya.

Dia, lanjut Agus, nongol doang. Tahu-tahu bikin acara, ngundang para pedagang. Dia jujur mengaku kecewa, karena tidak ada omongan ke pihaknya.

"Terus mereka pake musolah, loadspeaker, itu kan rumah ibadah, gak perlu lah begitu. Setiap masalah itu kan bisa kita selesaikan pakai otak dingin, secara bijak dan kecerdasan. Duduk bareng-bareng ayo sama-sama mencari solusi jalan keluarnya," jelas Agus.

Disinggung soal win-win solusi antara pedagang dengan pihak pasar, Agus menjelaskan, sebetulnya mereka itu perwakilan dari pedagang.

"Proses ini seperti yang kita ketahui bersama bahwa selama ini tidak jelas dan belum ada titik terangnya. Ada masing-masing mereka ini (para pedagang) bermain. Jadi, mereka ini masing-masing punya kepentingan secara pribadi. Yang mana pasar ini bisa bertahan lama mereka juga punya keuntungan. Tapikan kita tidak separah itu, apalagi saat ini Pemerintah punya proses pembangunan," ujarnya.

Mestinya, lanjut Agus, Pasar Family Mart ini tidak harus seperti ini, tapi harus lebih baik.

"Harapan kita, ayolah kumpul bareng, duduk bareng, gak usah pakai otak panas. Ini PKS sudah selesai. Kemarin memang karena keputusannya Tim 10 yang mewakili para pedagang tidak ada keputusan. Tentunya Pemerintah jugakan bersikap cuek di mana ada pedagang lain yang bisa diarahkan. Ada Rukun Warga Pasar yang legalitasnya ada di Dinas Perekonomian Rakyat. Sedangkan IWP tidak tahu kejelasannya. Di sini ada dua loh Paguyuban pasar. Walau masing-masing punya massa tapi saya tidak melihat itu. Saya kepengennya segera selesai. Gak perlu simpang siur," tegas Agus.

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?