PPP Islah Di Hotel Sahid, Tapi Djan Faridz Kok Gak Muncul

RADAR NONSTOP - PPP mengklaim telah melebur jadi satu. Para kader Ka'bah yang didera konflik nampaknya sudah lelah dan tak mau partainya tinggal kenangan. 

Saat Mukernas V di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, dua kubu yang berkonflik sudah komitmen islah. 

"Kami ini melebur. Artinya, yang memang bener-bener kader PPP itu tidak ada masalah, sudah melebur dalam satu kepengurusan," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Grand Sahid Hotel, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2019).

Pria yang akrab disapa Awiek itu mengatakan perwakilan dari PPP muktamar Jakarta yang dipimpin Humprey Djemat juga telah hadir pada Mukernas V. Hal itu, menurut dia, menunjukkan bahwa tak ada lagi dualisme dalam tubuh PPP.

"Artinya, secara politik tidak ada persoalan dan itu menunjukkan pengakuan teman-teman yang hadir di pembukaan, Saudara Sudarto, sekjen mereka hadir di Mukernas V ada Saudara Yunus Rosyad, ada Hasyim, dan beberapa temannya. Itu menunjukkan bahwa sesungguhnya sudah selesai," tuturnya.

Tapi, Djan Faridz yang menjabat sebagai Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta tidak hadir. 

"Persoalan ada yang mengaku sebagai ketua umum, itu biasa saja. Zaman dulu saja ada yang mengaku nabi palsu saja, nabi saja ada yang ngaku palsu, apalagi ketua umum. Yang penting PPP hanya satu yang diakui negara dan ikut pemilu. Kami tidak khawatir ada yang ngaku-ngaku," imbuh Awiek.

Karena itu, menurut Awiek, ke depan tak ada istilah islah dalam muktamar yang rencananya akan digelar seusai Pilkada 2020. Dia pun mempersilakan semua yang merasa kader PPP hadir dalam Muktamar PPP itu.

Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya meminta agar kader PPP kembali bersatu. Diketahui, akibat konflik internal, PPP hampir saja tak lolos batas ambang atau PT 4 persen.