Minggu,  12 May 2024

5 Kilang Minyak Tak Terealisasi, Jokowi: Ada Pemain Yang Mau Impor Terus..

RN/CR
5 Kilang Minyak Tak Terealisasi, Jokowi: Ada Pemain Yang Mau Impor Terus..
Presiden Joko Widodo -Net

RADAR NONSTOP - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa kesalnya. Target membangun 5 kilang minyak di periode pertama tak satu pun yang terealisasi.

Rasa kesal Jokowi ini diungkapkan saat memberi sambutan Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019).

"Sebetulnya, saat pelantikan, habis pelantikan yang (periode) pertama, saya minta kilang ini segera dibangun. Tapi sampai detik ini dari lima (kilang) yang ingin kita kerjakan satu pun enggak ada yang berjalan. Satu pun," tegasnya.

BERITA TERKAIT :
78 Ribu Hektare Tambak Udang Dari Banten Hingga Jatim Mangkrak, Butuh Duit Rp 13 Triliun
Janji Jokowi Kalau Pilkada Serentak 2024 Bulan November, Semoga Anda Percaya? 

Padahal, Jokowi mengatakan jika bisa membangun kilang minyak, maka akan banyak komoditi turunan yang bisa dihasilkan. Ia menyebut salah satunya adalah petrokimia yang nantinya tidak perlu impor. Selama ini, nilai impor petrokimia Rp323 triliun per tahun.

Oleh karena itu, Jokowi mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis, Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi pembangunan kilang minyak.

"Harus rampung, pekerjaan besar ini harus rampung," terang Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu sudah tak mau hanya dijanjikan soal pembangunan kilang minyak. Selama ini, kata Jokowi, dirinya dijanjikan 2 sampai 3 tahun selesai. Sayangnya, sampai detik ini hasilnya masih nihil,” ujarnya dengan raut muka kecewa.

"Ini ada yang memang menghendaki kita impor terus. Ini yang namanya transformasi ekonomi," imbuhnya.

Jokowi lantas meminta pemerintah daerah ikut mendukung rencana pembangunan kilang minyak tersebut.

"Kalau masih ada problem pembebasan lahan, daerah dukung penuh, masalah perizinan daerah ikut campur, cawe-cawe agar selesai, yang kita harapkan itu," pungkas Jokowi.