Sabtu,  20 April 2024

Tender Pembangunan Gedung Kantor Kemenag Kota Bekasi Dipertanyakan

YUD
Tender Pembangunan Gedung Kantor Kemenag Kota Bekasi Dipertanyakan
Ahmad Gozali

RADAR NONSTOP - Ahmad Gozali, Ketua Investigasi LSM Lembaga Kajian Kebijakan Daerah (LK2D) Bekasi mempertanyakan soal tender jasa kontruksi pembangunan Gedung Kantor Kementerian Agana (Kemenag) Kota Bekasi oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bekasi yang dimenangkan PT. BJM.

"Sebab PT. BJM diduga memiliki track record yang kelam dalam mengerjakan proyek infrastuktur Pemerintah Daerah (Pemda) seperti pekerjaan pembangunan rehab gedung dan mess laboratorium Kesmavet yang pernah ditangani oleh Reskrimsus Polda Metro Jaya hingga menetapkan 5 tersangka dugaan korupsi dan pencucian uang," tegas Ahmad Gozali kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Kamis (26/12).

Kedua, lanjut Gode - sapaan akrabnya, proyek penanggulangan banjir di Perumnas 3 Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi yang dimenangkan oleh PT. BJM dengan nilai proyek Rp 4,6 miliar pada tahun 2014, di situ negara diduga dirugikan sekitar Rp 1,6 miliar akibat adanya dugaan mark up atau pemahalan anggaran proyek, hal ini berdasarkan LHP-BPK tahun 2015.

"Atas dua kasuistik tersebut, PT. BJM diduga telah memanipulasi secara terstruktur untuk bisa memenangkan, mengerjakan dan mengambil keuntungan dengan cara yang tidak sesuai kaidah hukum, patut diduga adanya konspirasi antara PT.BJM dengan ULP Kota Bekasi untuk memenangkan proyek pembangunan Gedung Depag tersebut," tegasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Gode, kasus lain juga bahwa PT. BJM di tahun 2019 ini diduga meninggalkan proyek konstruksi pembangunan jembatan pantai bakti tahap 2 Kecamatan Muara Gembong yang dimenangkannya dengan nilai Rp 43.041.757.419,- dengan alasan belum adanya serifikat kontur tanah karena jembatan yang bentang 100 harus ada kajian teknis.

"Selain itu, tahun 2019 ini PT. BJM memenangkan Belanja Proyek Konstruksi lanjutan pembangunan jembatan Pebayuran - Rengasdengklok Kecamatan Pebayuran dengan nilai Rp 24.771.360.887,-. patut diduga PT. BJM memberikan upeti untuk mendapatkan Proyek-proyek besar di Bekasi khususnya," kata bebernya.

Perlu diketahui bahwa PT.  BJM memenangkan jasa konstruksi pembangungan gedung Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dengan nilai penawaran Rp 33.361.100.000,-, sedangkan ada penawaran rendah seperti PT. Bersinar Jesstive Mandiri penawaran sebesar Rp. 32.919.987.244,- dan penawaran yang lebih rendah oleh PT. Syarif Maju Karya dengan penawaran sebesar Rp 32.325.115.590,-.

Sementara itu, pembangunan gedung Kantor Departemen Agama Kota Bekasi tersebut yang didirikan di atas lahan seluas 2.250 meter persegi itu, rencananya akan dibangun lima lantai, dengan luas bangunan nantinya menjadi 4.020 meter persegi.

Sayang, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Jumhana Luthfi sampai berita ini diturunkan belum bisa dimintai keterangannya.

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?