Senin,  29 April 2024

Muncul Politisi Karbitan Dan Politik Dagang Sapi Di Pilkada Tangsel

Doni
Muncul Politisi Karbitan Dan Politik Dagang Sapi Di Pilkada Tangsel

RADAR NONSTOP- Pengamat kebijakan publik dan politik UNIS Tangerang, Miftahul Adib menilai kontestasi Pilkada Tangsel 2020 banyak dimanfaatkan politisi karbitan.

Para politisi ini datang secara tiba-tiba untuk bersaing dengan kontestan lain guna mendapatkan panggung berebut jabatan kursi Walikota yang kini dijabat Airin Rachmi Diany.

Bahkan, dosen Fisip UNIS Tangerang, itu menilai politisi-politisi ini muncul dengan modal besar, punya elektabilitas tinggi, tapi sayangnya minim kemampuan.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Jadi Program Strategis, Kawasan Kumuh di Tangsel Bakal Ditata

"Tidak bisa menafikan soal politisi karbitan, karena semenjak era reformasi ini sampai sekarang banyak politisi karbitan yang hanya bermodal duit banyak, punya elektabilitas tinggi, tapi minim kemampuan," jelas Adib ketika berbincang dengan Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Selasa (7/1/2020).

Dengan begitu, kehadiran politikus seperti itu dengan pola politik dagang sapi, kata Adib, masih mendominasi pada Pilkada Tangsel 2020. Politikus seperti itu hanya mencari kepentingan instan.

"Politik dagang sapi alias kepentingan instan masih mendominasi pada kontestasi Pilkada Tangsel, kecuali memang orang-orang yang dihasilkan melalui rekrutmen yang baik," katanya.

Kendati demikian, pihaknya menilai terdapat balon Walikota yang tidak hanya mengandalkan elektabilitas modal tapi memiliki kemampuan bersaing dan mampu menjalankan fungsinya sebagai politisi.

"Ada beberapa nama seperti Benyamin Davnie, Heri Gagarin dan Suhendar, dalam kontestasi Pilkada Tangsel tidak hanya mengandalkan elektabilitas modal. Mereka itu tokoh-tokoh yang dihasilkan dari argumen politik yang baik dengan pertimbangan memiliki kemampuan bersaing dan menjalankan fungsi politisi,"urainya.

Meski demikian, dengan kehadiran politisi karbitan itu nantinya lambat laun akan diketahui masyarakat Tangsel dengan sendirinya. 

Pasalnya, kehadirannya secara tiba-tiba membuat kecurigaan masyarakat yang menilai kehadiran politisi karbitan tersebut hanya memanfaatkan Pilkada untuk meraih kekuasaan.