Jumat,  26 April 2024

Hiburan Malam di Serpong

Setelah Ditutup Buka Lagi, Pengamat: Tangsel Religius Jadi Las vegas

Doni
Setelah Ditutup Buka Lagi, Pengamat: Tangsel Religius Jadi Las vegas

RADAR NONSTOP- Tempat hiburan malam (THM) Grand Matador, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhir-akhir ini jadi perbincangan. Kabarnya sekitar tiga bulan lalu THM itu pernah disergap petugas terkait narkoba. 

Informasinya, dalam penyergapan itu bos Grand Matador BSD dan sejumlah pemandu lagu ditempat hiburan malam tersebut digelandang petugas.

Namun tidak lama tempat hiburan malam yang berada di pusat kota Tangerang Selatan, itu buka lagi. Terkait proses tersebut hingga kini membuat pertanyaan publik.

BERITA TERKAIT :
Tebakan Yu, Selebgram Chandrika Chika Lolos Gak Dari Kasus Ganja Dan Sabu-Sabu?
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 

Menurut pengamat kebijakan publik, UNIS Tangerang, Miftahul Adib menegaskan, bahwa tempat hiburan malam Grand Matador BSD harus tutup.

Alasannya, merujuk terhadap motto Tangsel cerdas modern dan religius, agar masyarakat Tangsel dididik jauh dari tempat-tempat maksiat yang menghancurkan generasi bangsa.

"Pemkot Tangsel harus tegas sudah ada Perda dan Perwal, kalau tidak sesuai dengan regulasi izin yang ada harus tutup saja. Tangsel yang berjuluk cerdas modern religius, harus jauh dari tempat-tempat maksiat yang menghancurkan generasi bangsa, itu penting," jelas Miftahul Adi, Jum'at (10/1/2020).

Adib menjelaskan, dengan adanya peristiwa di Grand Matador BSD, pihaknya meminta penyelidikan dari Pemkot Tangsel harus efektif jangan sampai ada kejadian baru mereka tahu. 

"Kemana aja itu Satpol PP Tangsel, mereka petugas penegakan Perda. Satpol PP itu juga harus efektif jangan sampai Tangsel itu nanti menjadi Las Vegasnya pinggiran ibukota,"urainya.

Seperti diketahui, Grand Matador BSD memulai operasi kembali juga mendapatkan reaksi sejumlah mahasiswa islam. Sejumlah mahasiswa tersebut protes dan menggelar aksi unjuk rasa di Mapolda Metro Jaya.