Jumat,  19 April 2024

Sebut Tanjung Priok Kota Kriminal, Pemuda Jakut Tuntut Laoly Minta Maaf

RN/CR
Sebut Tanjung Priok Kota Kriminal, Pemuda Jakut Tuntut Laoly Minta Maaf
Pemuda Jakarta Utara tuntu Laoly minta maaf dan klarifikasi pernyataan soal Tanjung Priok -Net

RADAR NONSTOP - Warga Jakarta Utara menuntut Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly segera minta maaf dan mencabut pernyataannya terkait Tanjung Priok Kota Kriminal.

Warga tidak terima, sekelas menteri seperti Laoly membangun stigma negatif tentang Tanjung Priok sebagai kota kriminal, kumuh dan miskin.

“Ini adalah penghinaan yang nyata dari seorang menteri Jokowi kepada warga Tanjung Priok,” bunyi statemen Pemuda Jakarta yanh disebar melalui group whatsapp, Jumat (17/1/2020).

BERITA TERKAIT :
Raih 2 Penghargaan, JARI’98 Apresiasi dan Ucapkan Selamat untuk Kakanwil Kemenkumham Banten
KPPN Awards, Kebanggaan Kemenkumham Banten Raih Dua Penghargaan Dalam Sehari

Semestinya, sebagai seorang menteri yang mengeyam pendidikan akademis dan berpengetahuan dalam jabatan strategis sangatlah tidak patut dan pantas hal seperti itu keluar dari mulut Yasonna Laoly.

Apalagi sampai berani membanding - bandingkan Tanjung Priok Jakarta Utara dengan Kemang Jakarta Selatan dengan menyatakan bahwa Tanjung Priok adalah kota kriminal, kumuh dan miskin.

“Ini adalah bentuk penghinaan yang nyata dan akan menjadi stigma buruk di kemudian hari,” bunyi pesan tersebut.

“Pernyataan ini sangatlah Propokatif dan menyakitkan, serta merupakan penghinaan buat kami masyarakat Tanjung Priok dan ini akan berdampak pada terbangunnya opini yang buruk serta menyebabkan kami masyarakat Tanjug Priok terkucilkan dalam segala aspek interaksi sosial bermasyarakat dengan wilayah lain, termasuk juga didalamnya terkait dengan dampak semakin  sulit nya masyarakat kami mencari peluang mendapatkan pekerjaan, akibat dampak dari stigmatisasi yang buruk tersebut,”

Selebihnya, Pemuda Jakarta Utara sangat menyayangkan dan keberatan atas pernyataan pejabat setingkat menteri melontarkan statemen yang tidak berkelas tanpa memiliki dasar dan terminologi yang tepat.

Oleh karena itu, masih menurut pesan di group whatsapp, Pemuda Jakarta Utara mendesak serta menuntut kepada Sdr. Yasonna Laoly menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Tanjung Priok, serta mencabut pernyataan tersebut yang telah menghina dan melukai perasaan warga Tanjung Priok.

Selebihnya pernyataan sikap yang tersebar melalui group whatsapp tersebut juga disertai yel - yel yang berbunyi antara lain: 

“Masyarakat Tangjung Priok, adalah Masyarakat yang Cerdas dan Bermartabat”

“Kemiskinan dan Tingginya angka Kriminalitas Adalah Bukti Kegagalan Negara Dalam Mensejahterakan Rakyatnya”