Jumat,  26 April 2024

Didor Usai Beraksi

Bergaya Robin Hood, Pembobol ATM Sumbang Duit Ke Anak Yatim 

NS/RN/NET
Bergaya Robin Hood, Pembobol ATM Sumbang Duit Ke Anak Yatim 
Para pelaku pembobol ATM.

RADAR NONSTOP - Komplotan pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bak Robin Hood. Usai membobol ATM, mereka membagi duitnya ke anak yatim. 

Geng berjumlah 4 orang, dan dikenal dengan Geng Palembang. Geng yang dipimpin Irvan Efendi (25) ini memiliki tiga anak buah yakni, Riyan Ardiansyah (24), Alan Mustika (23), dan Ronald (22). 

Robin Hood adalah tokoh dalam cerita rakyat Inggris. Ia adalah seorang bangsawan yang menjadi musuh Sheriff of Nottingham atau Prince John, melawan pejabat yang korupsi untuk kepentingan rakyat. 

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Jadi Program Strategis, Kawasan Kumuh di Tangsel Bakal Ditata

Dia memimpin 140 orang yang disebut "Merry Men". Hasil duit rampokannya dibagikan kepada rakyat yang tertindas.

Geng pembobol ATM itu telah beraksi sedikitnya 7 kali membobol mesin ATM di berbagai tempat di Kota Tangsel. Aksinya terhenti setelah membobol mesin ATM di minimarket yang terletak di Jalan Raya Pondok Kacang, RT03 RW03, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Jumat 6 Desember 2019.

Ketujuh lokasi yang dijadikan sasaran beraksi para pelaku adalah minimarket Pondok Aren; minimarket Bukit Nusa Indah; minimarket di daerah Sawah Baru; minimarket di Cirendeu Raya; minimarket di Jalan Setia Budi, minimarket di Komplek Pergudangan Taman Tekno dan minimarket di Jalan Puri sepong.

Dari lokasi terakhir pembobolan mesin ATM, para pelaku menggasak uang senilai Rp614 juta. Hal itu, belum ditambah lagi dengan hasil pembobolan pada mesin-mesin ATM sebelumnya yang jumlahnya cukup variatif.

Beberapa barang bukti yang diamankan di antaranya 1 tabung gas, 2 buah linggis, 2 buah besi yang dibentuk seperti tali untuk memanjat. Sebuah obeng, sebilah senjata tajam jenis crambit, 2 buah tas tangan.

"Uang kami bagikan juga buat biaya anak yatim. Karena kami harus berbagi," aku salah satu pelaku. 

Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan mengaku, salah satu pelaku ditembak karena saat hendak ditangkap melawan. "Kami lumpuhkan karena melawan," ucapnya, Selasa (21/1).