Jumat,  19 April 2024

Rektor UNS Sebut Lokasi Mahasiswanya Jauh Dari Lokasi Virus Korona Berasal

Burhani
Rektor UNS Sebut Lokasi Mahasiswanya Jauh Dari Lokasi Virus Korona Berasal
Rektor UNS (Tengah,Baju Batik)

RADAR NONSTOP- Virus Korona menyebar di China tak hanya membuat resah masyarakat di negeri Tira Bambu itu. Namun juga di Tanah Air terutama yang memiliki putra - putri yang tengah menimba ilmu di sana.

Menyadari keresahan tersebut, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) memastikan seluruh mahasiswanya yang tengah menimba ilmu di China dalam keadaan selamat dari virus mematikan tersebut.

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan ada 17 mahasiswa UNS yang tengah belajar di China. Dua orang diantaranya telah kembali ke tanah air dalam keadaan selamat.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

"Ada 17 orang mahasiswa UNS yang belajar di sana (China). Dua diantaranya sudah kembali ke tanah air dengan  selamat," papar Jamal, Rabu (29/1/2020).

Menurut Jamal, dari jumlah mahasiswa UNS yang tengah belajar di China itu tersebar di 10 orang mahasiswa itu belajar di universitas Xihua yang terletak di kota Chengdu, lima orang lainnya belajar di Universitas Jinan. Dua lainnya di universitas Guangzhou. 

"Sedangkan dua orang mahasiswa yang telah kembali ke tanah air tersebut belajar di universitas Dijual," paparnya.

Jamal menambahkan, dilihat dari kota dimana virus Korona mulai muncul dengan lokasi para mahasiswa UNS menimba ilmu, jaraknya cukup jauh. Dimana, ungkap Jamal, bila ditempuh penerbangan dengan menggunakan pesawat, memakan waktu hingga 4 jam.

"Jaraknya jauh dari kota Wuhan. Sekira 3-4 jam pakai pesawat ke kota dimana mereka (para mahasiswa) belajar,"terangnya.

Meskipun begitu, pihak UNS, masih menunggu keputusan dari pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, Kemenlu tentang langkah selanjutnya. Apakah menarik mereka seluruhnya atau menunggu situasi di China.

"Kita tunggu keputusan dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri,"pungkasnya.