Kamis,  25 April 2024

Tawarkan Paket Murah, WO Kaleng-Kaleng Raup Duit Calon Pengantin Rp 2,5 Miliar

NS/RN
Tawarkan Paket Murah, WO Kaleng-Kaleng Raup Duit Calon Pengantin Rp 2,5 Miliar
Pelaku diamankan Polres Depok.

RADAR NONSTOP - Jangan percaya dengan wedding organizer (WO) yang menawarkan paket murah. Bisa jadi Anda akan malu di hadapan tamu undangan. 

Di Depok, Jawa Barat, WO berhasil menipu puluhan pengantin. Alhasil, kerugian mencapai Rp 2,5 miliar.

Modus WO yakni dengan alasan membantu kepada pengantin. Selain biaya murah, WO juga memberikan beberapa fasilitas paket murah plus foto praweding. 

BERITA TERKAIT :
Masih Trauma, Rachel Vennya Belum Mau Menikah Lagi
PN Jaksel Masih Sidang Kasus Penipuan hingga Penggelapan Pembangunan Apartemen di Bekasi

Tapi pada hari H, WO malah tak memenuhi janjinya. Bahkan ada korban yang mengaku pada hari H katering tidak datang. 

Hingga kini ada 35 korban sudah lapor ke Polres Depok. "Ada juga korban yang sudah bayar tapi tidak ada katering dan ternyata gedung belum dibayar. Jumlah korban ada 35," aku polisi yang namanya enggan disebutkan namanya, Rabu (5/2). 

Kapolresta Depok Kombes Azis Andriansyah mengatakan pelaku menawarkan jasa WO lewat media sosial dan brosur yang disebarkan. Pelaku menggaet konsumen dengan menawarkan paket hemat dengan harga yang terbilang murah, yaitu Rp 50 juta, Rp 60 juta, hingga Rp 70 juta.

"Namun tidak sesuai dengan yang dijanjikan dan ada juga yang tidak terlaksana, sehingga korban menderita kerugian materi maupun non materi," ujar Azis kepada wartawan.

Salah satu korban berinisial menceritakan, pada Desember 2019, dia dan pasangannya berencana menggelar resepsi pernikahan pada 2 Februari 2020. Dia kemudian melihat iklan di media sosial Instagram, adanya WO Panda Manda yang menawarkan paket hemat. Singkat cerita, korban tergiur dan memilih paket Rp 50 juta dengan perjanjian lengkap, dari katering, prewedding, dekorasi, hingga gedung.

Korban sepakat dengan pihak WO dan membayar lunas sebesar Rp 50 juta. Namun pada pelaksanaannya, paket tidak sesuai dengan yang disepakati sebelumnya.

"Katering tidak dikirim sehingga korban merasa malu dan dipermalukan karena tamu yang datang tidak makan. Pelaku dihubungi tidak aktif," imbuhnya. 

Selain I, korban lain berinisial P melaporkan hal yang sama. Dia sudah memesan katering sebanyak 700 boks, tapi hanya disediakan 100 boks.