Sabtu,  20 April 2024

375 Sekolah Di Jakarta Terpapar Banjir

RN/CR
375 Sekolah Di Jakarta Terpapar Banjir
Sekolah terpapar banjir di Jakarta, Selasa (25/2/2020) -Net

RADAR NONSTOP - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut 375 sekolah tepapar banjir, Selasa (25/2/2020).

Sebagian dari sekolah yang terkena banjir itu disebut Anies juga masih dalam proses pembenahan.

"Untuk sekolah yang hari ini terdampak ada 375 sekolah kira-kira 4,7 persen dari total sekolah yang ada di Jakarta," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

BERITA TERKAIT :
Cuaca Ekstrem, Pemudik Waspada Ancaman Bahaya
Penetapan Hasil Pemilu Bikin Parno, Sekolah Dekat Gedung KPU Disuruh Belajar Di Rumah

Anies menjelaskan sekolah yang terendam bermacam-macam ketinggiannya, mulai dari 20 sentimeter hingga lebih. Anies menyatakan jadwal masuknya siswa akan ditentukan dari situasi dan kondisi lapangan.

"(Masuknya) Berbeda-beda. Karena ada yang terkena hanya 20 sentimeter, ada yang tinggi. Malam ini akan ada data akhir dan dari situ akan ditentukan," kata Anies.

Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sonny Juhersoni sebelumnya mengatakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) puluhan sekolah di Jakarta harus dihentikan. 

Para siswa diamanatkan untuk belajar di rumah karena banjir yang melanda ibu kota. "Bukan diliburkan tapi belajar di rumah," ujar Sonny. 

Terkait kondisi banjir Jakarta, kata Anies, ada sebanyak 236 RW yang terendam air. Angka ini turun dari sebelumnya 294 RW tercatat terdampak banjir.

Kemudian, dari 1522 ruas jalan di Jakarta, ada 72 ruas jalan yang masih tergenang. "Artinya permukaan airnya di atas 30 sentimeter, artinya tidak bisa dilewati," jelas Anies. 

Setidaknya ada 74 titik pengungsian yang tersebar di lima wilayah Jakarta. Puluhan titik pengungsian itu merupakan gabungan kerjasama pemerintah dan swadaya masyarakat.

Diketahui curah hujan tertinggi hari ini yang terukur oleh stasiun BMKG sebesar 278 mm/hari di Stasiun Meteorologi Kemayoran, sehingga menyebabkan beberapa pintu air mengalami kenaikan status siaga dan sungai meluap.

Imbas banjir juga berdampak kepada alat transportasi seperti perjalanan KRL yang diperpendek sampai dengan Manggarai. Kemudian puluhan rute Transjakarta dan angkutan umum juga dihentikan.