Jumat,  29 March 2024

Dekat Permukiman

Warga Gantar Indramayu Keluhkan Bau Busuk Dari TPSS Di Jalan Raya Sanca

NANG/BUD
Warga Gantar Indramayu Keluhkan Bau Busuk Dari TPSS Di Jalan Raya Sanca
Tumpukan sampah di TPSS Jalan Raya Sanca Kecamatan Gantar, Indramayu

RADAR NONSTOP - Menumpuknya sampah di tepi jalan, selain menambah aroma tak sedap dan lingkungan yang tak sehat, sampah yang berserakan juga merusak pemandangan para pengguna jalan.

Di Kabupaten Indramayu, bukan saja di kawasan kota, tumpukan sampah juga bisa ditemukan di salah satu titik Jalan Raya Sanca, Kecamatan Gantar.

Pantauan radarnonstop.co, tumpukan sampah di tepi jalan tersebut juga tidak jauh dari permukiman warga.

BERITA TERKAIT :
Pasukan Orange Tarumajaya Gasak Sampah Di Jalan Tanggul Irigasi
Pasukan Orange Tarumajaya Gasak Sampah Di Jalan Tanggul Irigasi

Wahyudin, Ketua Karang Taruna Parikesit Sanca mengatakan, bau busuk yang berasal dari tumpukan sampah berserakan itu membuat resah masyarakat. Pasalnya, tumpukan sampah yang menjadi pemandangan terkesan dibiarkan.

“Dulu sampahnya tidak menumpuk di jalan. Sejak ada tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) dibangun, sampah mulai menumpuk di tepi jalan. Soalnya yang membuang juga bukan warga sini saja, pengendara yang melintas juga sering buang sampah ke sini,” keluh Wahyudin, kepada radarnonstop.co, Rabu (11/3/2020).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Aef Surahman ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya mengatakan, wilayah yang sudah dilayani se Kabupaten Indramayu baru 60 persen, sesuai sarana dan prasarana yang dimiliki, ada 40 persen wilayah yang belum dilayani oleh petugas pengangkut sampah.

"Untuk itu perlu kerjasama dengan semua pihak terutama partisipasi masyarakat untuk mengelola sampah," ucap Aef

Terpisah, Kepala UPTD Kebersihan Kecamatan Haurgeulis, Iyang Suhara mengatakan, upaya pengangkutan sudah rutin dilakukan pihaknya pada tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) itu. Bahkan, katanya, dalam sehari satu sampai tiga mobil pengangkut sampah.

"Ada beberapa faktor di antaranya ada oknum pemungut sampah yang buang asal di TPS, ditambah kurangnya kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah di luar bak TPS, sehingga tidak melebar kemana-mana. Dan ada kendala armada yang rusak total sehingga harus berhenti beroprasi," kilahnya.

Iyang menambahkan, dari kendala armada tidak beroperasi sampai saat ini, pihaknya sudah serahkan ke dinas dan yang pasti volume sampah tiap hari makin meningkat, tidak seimbang dengan jumlah TPSS nya, jadi sampah terlihat menumpuk.

"Bayangkan satu kecamatan Gantar hanya ada satu TPS, dan kamipun sudah sosialisasikan kepada masyarakat terkait pemanfaatan sampah yang menjadi nilainya," ujarnya.

"Perihal itu, kita akan koordinasikan dengan dua desa terdekat yakni Desa Gantar dan Mekarjaya untuk menentukan digorol (Kerja bakti) dan pasang plang kesadaran sampah," tambahnya.