Jumat,  29 March 2024

OPINI

Depok, Bekasi Dan Solo Ikuti Jejak DKI Tutup Sekolah, Tapi Kaum Nyinyir Hanya Bully Anies

NS/RN/YDH/BUR
Depok, Bekasi Dan Solo Ikuti Jejak DKI Tutup Sekolah, Tapi Kaum Nyinyir Hanya Bully Anies
Meme bully terhadap Anies Baswedan di Twitter.

RADAR NONSTOP - Bekasi dan Depok juga menutup kegiatan belajar mengajar. Libur dua minggu dari 16 sampai 28 Maret 2020 ini adalah imbas dari meluasnya virus Corona. 

Sebelum Bekasi dan Depok, Anies Baswedan pada Sabtu (14/3) siang sudah mengumumkan penutupan sekolah. Tapi, nasib Anies berbeda dengan Walikota Depok M Idris dan Walikota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.

Anies dibully kaum nyinyir. Gubernur DKI Jakarta itu dituduh telah mempolitisasi Corona. Padahal sikap terbuka Anies dipuji warga ibukota. 

BERITA TERKAIT :
Silaturahmi dan Ngajak Bukber Dewan, Gani Panik Takut Kekuasaan Hilang?
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?

Karena dengan keterbukaan tersebut, warga bisa waspada dan hati-hati. Selain warga, para siswa SMK dan SMA yang ditemui wartawan juga menyambut gembira keputusan Anies. 

Anies memang bergerak cepat setelah adanya sebaran Corona yang sudah masuk ke kecamatan. Bahkan, hampir semua kecematan ada kasus Corona.

Sementara Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo juga sudah menetapkan kejadian luar biasa atau KLB pada Jumat (13/3) malam.

Solo menghentikan kegiatan gelar mengajar di sekolah. Dan untuk sementara para siswa dari tingkat PAUD, SMP/MTS dan mereka diminta belajar di rumah sampai dengan KLB dicabut. 

"Sedangkan SMA tidak diliburkan, karena sedang ujian, biar selesai ujian dulu, baru kemudian libur. Namun tetap menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," lanjut Rudi.

Tapi, lagi-lagi kebijakan FX Hadi tidak mendapatkan bully. Nasibnya masih lebih beruntung dari Anies Baswedan.