Jumat,  26 April 2024

Kelakar Menhub Soal Nasi Kucing, Ikut Ratas Dan Positif Corona  

NS/RN
Kelakar Menhub Soal Nasi Kucing, Ikut Ratas Dan Positif Corona  
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bertemu dengan Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Negara Belanda Mrs. Cora Van Nieuwenhuize. (Dok. Kemenhub)

RADAR NONSTOP - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi dinyatakan positif Corona. Sebelum kena virus COVID-19 itu, BKS sapaan akrabnya bertemu sejumlah orang.

BKS diketahui bertemu dengan menteri dari Belanda. Dia juga menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara yang dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menteri pada Rabu, 11 Maret 2020.

BKS merupakan pasien corona dengan nomor 76 yang telah diumumkan secara anonim sejak Jumat (13/3/2020). Baru pada hari ini, Sabtu (14/3/2020) namanya diumumkan sebagai pasien positif corona oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Pada hari yang sama, BKS bertemu dengan Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Negara Belanda Mrs. Cora Van Nieuwenhuize di Kantor Pelindo II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Saat menyampaikan pidato ilmiah dalam acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-74 di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta pada Senin (17/2), BKS sempat berkelekar.

Kata dia, bahwa tidak ditemukannya virus COVID-19 di Indonesia hingga saat ini karena masyarakatnya memiliki kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh itu dimiliki lantaran setiap hari gemar makan nasi kucing.

"Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, Insya Allah ya, (virus) COVID-19 tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," ucap BKS.

Nasi kucing adalah nasi dengan porsi kecil dan lauk yang sangat sederhana seperti sambal ikan teri, telur, tempe dan beragam variasi lainnya. Nasi yang biasa dibungkus dengan daun pisang ini populer di Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang.

Meski demikian, ia melanjutkan bahwa hingga saat ini faktanya memang belum ada laporan pasien terjangkit virus COVID-19 di Tanah Air. Dengan merujuk laporan Bank Dunia 2020, Budi Karya kemudian menyebutkan bahwa virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China itu menjadi salah satu penyebab ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Selain itu, kata dia, gejolak ekonomi global itu masih diperparah dengan perang dagang Amerika Serikat dengan China, konflik di Timur Tengah, hingga keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.

"Dengan keadaan ini kita harus bangga Indonesia itu tiga tahun berturut-turut growth (pertumbuhan ekonomi)-nya lima persen. Kita nomor dua di dunia setelah China," beber mantan Dirut Ancol ini.