Sabtu,  20 April 2024

Rapid Test Door to Door Sekda Depok Hardiono Sejalan Dengan Pikiran Dewan

ERY
Rapid Test Door to Door Sekda Depok Hardiono Sejalan Dengan Pikiran Dewan
Sekda Kota Depok dokter Hardiono - IST

RADAR NONSTOP - Kota Depok selama dua hari melakukan rapid test untuk pemeriksaan Orang Dengan Pemantauan atau ODP virus corona.

ODP sendiri adalah mereka yang memiliki gejala gangguan saluran pernapasan ringan, lantaran pernah mengunjungi atau tinggal daerah penularan virus atau sempat berkontak dengan pasien positif Covid-19.

Menyikapi kasus ini, Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra Haji Hamzah mengatakan upaya pencegahan corona di Depok harus melibatkan semua pihak. ”Libatkan LPM, libatkan lurah, RT dan RW dan lakukan kegiatan jemput bola door to door,” kata dia.

BERITA TERKAIT :
Imam Budi Hartono Sudah Pamer Baliho, Calon Wali Kota Depok Ngeri Lawan PKS
Jalankan Insekda dan Walikota Jakbar, Lurah Pekojan Berangus Bascamp Jentik Nyamuk

Hamzah mengaku sudah menyarankan permasalahan ini kepada pihak pemerintah Kota Depok. “Tapi masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Kita temukan pasien ODP di Puskesmas, itu kalau seluruh pasien ODP clear tidak ada yang terkena corona. Nah, kalau ada yang terpapar dan bersin-bersin maka bisa jadi seluruh yang diundang dari ODP positif. Faktor seperti ini harus diperhatikan,” tuturnya.

Menurut Hamzah, dengan memanggil satu per satu pasien ODP berdasarkan Kecamatan di Puskesmas Kota Depok, merupakan tindakan sangat keliru. “Ya ngaco aja,” tegasnya.

Hamzah juga menyatakan, mendukung langkah pemeriksaan rapid test virus corona dengan door to door. Senada dengan Hamzah, DPD LPM Kota Depok Yusra pun mengeluhkan hal yang sama.

Menurut dia, keputusan Walikota Depok M Idris melakukan pemeriksaan rapid test di puskesmas merupakan tindakan yang gaib.

“Warga masyarakat Depok nggak soal prosedur teknis pemeriksaan. Misalkan di Bogor, Gubernur Ridwan Kamil sudah menjelaskan ODP dijemput dan berangkat dari kelurahan, dan diperiksa di Lapangan Sepakbola Pakan Sari, nah ini jelas. Saya menilai hal seperti ini tidak ada di Depok, padahal ODP sudah terdata di Depok,” tuturnya.

Senada dengan Hamzah, Yusra juga setuju dengan ide pemeriksaan dengan door to door yang pernah juga diungkapkan Sekda Depok Hardiono. “Saya meragukan Idris, protapnya seperti apa? Gaib. Padahal mengancam keselamatan dan nyawa warga dan dirinya serta keluarganya juga,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita membenarkan bahwa pada Rabu (25/3) sampai Kamis (26/3) rapid test digelar. Menurut dia, meskipun sudah digelar selama dua hari tapi dirinya belum mengetahui hasilnya. “Tapi saya belum mendapatkan laporannya,” katanya.