Kamis,  25 April 2024

Pasca Rumah Didatangi Polisi, Anak Terlapor Kasus Jual-Beli Saham Di Tangsel Alami Trauma

Doni
Pasca Rumah Didatangi Polisi, Anak Terlapor Kasus Jual-Beli Saham Di Tangsel Alami Trauma

RADAR NONSTOP- Kuasa hukum Ilham dan Diana, terlapor kasus Juan-beli saham, Sulaiman Sembiring kembali menyatakan protes terhadap anggota Polres Tangerang Selatan, Senin (30/3/2020).

Melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sulaiman Sembiring menyampaikan, pasca kliennya didatangi anggota Polres Tangsel, kini tiga anak dari kliennya itu mengalami trauma.

Pasalnya, kedatangan belasan polisi dengan menggedor-gedor pintu rumah kliennya pada Jum'at (27/3/2020) lalu, sekitar pukul 00:15 WIB-02:00 WIB dini hari, kini membuat trauma anak-anak.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Tampang Anak Durhaka Dari Cengkareng Yang Bacok Ibunya Pakai Golok Daging

"Ada anak-anak didalam rumah yang saat ini trauma akibat kepungan dan gedoran tersebut. Anak Pak Ilham dan Bu Diana ada 3 orang, yang laki umur 12 tahun dan 2 tahun, serta yang perempuan umur 5 tahun," terang Sulaiman Sembiring.

Sulaiman menjelaskan, awal mula kehadiran polisi itu terkait dengan persoalan dialami kliennya yang kini tengah menjadi saksi dalam masalah jual-beli saham cafe D-82 di Jalan Elang, No 1 Senayan Bintaro Jaya, Sektor 9, Tangerang Selatan.

Persoalan itu, terkait nilai keseluruhan saham di cafe D-82 yang mencapai Rp 1, 2 milliar. Namun dalam persoalan tersebut, pihaknya mengaku kliennya diperlakukan tidak sesuai prosedur penyelesaian perkara. 

"Awalnya cafe D-82 itu milik Pak Ilham dan Bu Diana, dan separuh saham dijual kepada Thomas senilai Rp 600 juta. Singkat cerita, dalam memajukan usaha itu kedua belah pihak mengalami persoalan, sehingga Thomas melaporkan Ilham ke pihak berwajib," terang Sulaiman Sembiring.

Terkait dengan kehadiran anggota polisi di didepan rumah No 16 Blok PB 42, Sektor 9, Perumahan Taman Puri Bintaro, itu pun dibenarkan oleh komandan regu (Danru) Satuan Pengaman Taman Puri Bintaro, Sektor 9, Dedi (40).

Menurut Dedi, kehadiran belasan polisi tersebut dinilai mengganggu kenyamanan warga komplek Taman Puri Bintaro. Kata dia, kehadiran polisi bersama rombongan datang dalam komplek pemukiman warga tengah malam.

"Iya, kehadiran mereka sangat mengganggu kenyamanan warga komplek. Apalagi kehadirannya rombongan dan datang tengah malam. Tadi Pak RT juga sampai datang, memang disini sebenarnya kalau tamu dibatasi jam 11 malam. Apalagi dengan situasi Corona saat ini kan bikin kaget penghuni komplek," kata Dedi.

Informasi yang diperoleh Radarnonstop.co, akibat kehadiran polisi tengah malam itu membuat salah satu anak dari pasangan Ilham dan Diana mengalami panas tinggi. Bahkan, suhu badan anak usia dua tahun itu mencapai 38, 5 Celcius.

Hingga berita ini dipublikasi, pihak Polres Tangerang Selatan belum dapat memberikan keterangan terkait perihal terkait. Radarnonstop.co masih berusaha menanti klarifikasi dari pihak Polres Tangsel.

#Tangsel   #Polisi   #Anak   #Trauma