Sabtu,  27 April 2024

Cerita Perjuangan Warga Tangsel Sembuh Dari Positif Corona

Doni
Cerita Perjuangan Warga Tangsel Sembuh Dari Positif Corona
Ilustrasi

RADAR NONSTOP- Sebut saja namanya Perkasa. Pria asal Tangerang Selatan (Tangsel) ini menceritakan perjuangannya dalam menghadapi virus corona atau covid-19 yang menjangkit ditubuhnya.

Dalam menceritakan pengalamannya kala berjuang melawan Corona, sengaja redaksi menyebutkan nama warga Tangsel itu dengan nama samaran Perkasa. 

Kata-kata pertama yang disampaikan Perkasa yakni memberikan motivasi kepada masyarakat untuk selalu berjuang dalam menghadapi corona dengan cara bersabar dan disiplin.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?

"Saya yakin di setiap musibah selalu ada lebih banyak berkah dan pelajaran yang tak kita kira. Bersabar dan tetap selalu disiplin, wabah ini ada tidak untuk selamanya. Kita bisa mengatasinya bersama-sama," terang Perkasa ketika berbincang dengan Radarnonstop.co melalui selulernya, Selasa (31/3/2020).

Menurut Perkasa, hampir setiap hari petugas RSPI Sulianti Saroso secara rutin mengambil sampel darahnya untuk dikirim ke laboratorium. Selain itu juga, kata Perkasa, juga dilakukan tes swap dalam pengambilan sampel dahak melalui hidung dan tenggorokan.

Dahak dari tes Swap inilah yang kemudian dikirimkan ke laboratorium Kementrian Kesehatan untuk mengetahui seorang pasien dinyatakan positif tidaknya terjangkit Virus Corona.

"Sekitar 4 hari di ruang IGD, saya tidak diperkenankan bertemu siapapun termasuk keluarga. Namun saya tetap diijinkan untuk mengakses telepon seluler untuk memberitahu perkembangan kesehatan saya lewat telepon kepada keluarga dan kerabat," katanya kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group).

Kata Perkasa, hal itu juga termasuk perkembangan jika sejak hari ketiga kaki kanannya merasakan sakit dan tak bisa digunakan untuk berjalan normal. Entah, kata dia, penyebabnya karena efek obat-obatan atau mungkin makanan yang dikonsumsi.

Masuk hari kelima, Perkasa pun kemudian dipindahkan ke ruang Isolasi khusus, di mana ruangan tersebut hanya diisi olehnya sendiri. 

Di ruang isolasi tersebut, Perkasa merasa lebih nyaman, karenakan di ruang dia benar-benar dapat beristirahat tanpa adanya gangguan suara batuk atau suara-suara teriakan pasien lainnya seperti di ruang IGD. 

"Di ruang isolasi yang berukuran sekitar 4x6 meter itu pun terdapat kamar mandi sendiri, ranjang tempat tidur yang lebih nyaman, lemari untuk menaruh pakaian serta televisi untuk menemani kesunyian di ruang isolasi,"ungkapnya.

Bahkan dalam ruang isolasi tersebut, Perkasa mengaku setiap gerak-geriknya selalu diawasi oleh keberadaan CCTV yang tersambung langsung ke ruang perawat. 

Bahkan, juga terdapat speaker khusus diruangannya yang memungkinkan dirinya dapat berinteraksi khusus dengan dengan perawat yang berjaga di ruang rawat.

"Selain dipantau secara aktivitas di ruang isolasi, kondisi tubuh saya pun lebih dipantau oleh perawat yang dalam sehari bisa 3-5 kali datang memeriksa kondisi tubuh," katanya.

Selain memeriksa suhu tubuh, tensi darah, dan memberikan obat-obatan untuk diminum. Perawat RSPI Sulianti Saroso pun selalu mengecek BAB, BAK, hingga jumlah asupan cairan yang diminum. 

Karena hampir setiap hari, Perkasa mengaku selalu disediakan dua hingga tiga botol air mineral ukuran 1500 ml untuk diminum.

"Hari demi hari berada dalam penanganan di ruang isolasi, kondisi tubuh saya pun berangsur membaik. Demam serta sesak nafas yang dialami telah jauh berkurang, walau keluhan di kaki kanan masih cukup terasa," urainya.

Pengakuan Perkasa dalam sembilan hari mendapatkan perawatan di RSPI Sulianti Saroso itu mengaku merasa terharu sekaligus bangga. 

Pasalnya, dedikasi dan kedisiplinan petugas medis di rumah sakit milik pemerintah tersebut benar-benar diakui melakukan tanggung jawab penuh terhadap penyembuhan pasien Corona.

Beribu terimakasih Perkasa sampaikan kepada tim dokter, perawat, bahkan cleaning service pun mendapatkan do'a atas kerjasama dalam melakukan percepatan penanggulangan wabah virus Corona atau Covid-19.

Namun yang perlu diingat satu pesan dari kata-katanya dalam berjuang menghadapi Corona yakni masyarakat diminta untuk bersabar dan tetap selalu disiplin dalam menghadapi corona. Sebab, wabah Corona ini ada tidak untuk selamanya, karena kita bisa mengatasinya secara bersama-sama.

Saat ini perkasa telah dinyatakan negatif berdasarkan hasil resume medis dari RSPI Sulianti Saroso Jakarta.