Kamis,  25 April 2024

Terancam Ditunda

Menpora Ngaku Lagi Cari Opsi Agar Piala Dunia U-20 Dan PON Papua Tak Bentrok

NS/RN/NET
Menpora Ngaku Lagi Cari Opsi Agar Piala Dunia U-20 Dan PON Papua Tak Bentrok
Menpora Zainudin Amali.

RADAR NONSTOP - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih menyiapkan opsi soal PON 2020 di Papua. Jika ditunda maka dibutuhkan keputusan dari Presiden Jokowi. 

Diketahui, pesta olahraga nasional yang dijadwalkan digelar pada 20 Oktober-2 November 2020. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan hanya ada dua perencanaan terkait pelaksanaan PON 2020, yakni tetap berjalan tahun ini atau ditunda.

"Kita tentu harus mempersiapkan opsi penundaan. Tetapi itu bukan kewenangan Menpora. Tetap harus melalui keputusan presiden melalui rapat kabinet," ujarnya saat melakukan telekonferensi bersama media di Jakarta, Selasa (7/4/2020).

BERITA TERKAIT :
Dito Terdepak, Juri Ardiantoro Naik Daun Digadang Menteri
Pemain Timnas Indonesia Terkena Demam Usai Hadapi Vietnam

Saat ini, dia mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data dan informasi, termasuk usulan dari berbagai pihak, yang nantinya disampaikan kepada presiden untuk dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam memutuskan pelaksanaan PON 2020.

Bahkan, setelah melakukan rapat virtual bersama Ketua Umun KONI Pusat, dia menyampaikan bahwa pihaknya sangat mempertimbangkan kondisi para atlet yang kesulitan berlatih secara maksimal di tengah kondisi pandemi saat ini. Maka, opsi penundaan PON, menurut dia, sangat memungkinkan.

Namun, Zainudin belum bisa memberikan kepastian batas akhir penentuan keputusan pelaksanaan PON 2020. Menurutnya, hal itu akan diputuskan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet nanti.

Apabila harus ditunda, Menpora akan memperhitungkan ulang terkait anggaran peralatan dan pelaksanaannya, terlebih banyak event olahraga lain yang juga digelar di tahun 2021.

"Kita juga harus mencari waktu supaya tidak bertabrakan dengan agenda (olahraga) lain, baik itu Piala Dunia U-20 2021 maupun multievent lain," ujar Zainudin.

"Yang paling diutamakan adalah keselamatan, baik itu keselamatan para atlet maupun ofisial. Jadi itu yang menjadi pertimbangan utamanya," katanya menegaskan.