Sabtu,  20 April 2024

Reynhard Yang Dituduh Memperkosa 190 Pria Kini Dipenjara Paling Ngeri Di Inggris

NS/RN
Reynhard Yang Dituduh Memperkosa 190 Pria Kini Dipenjara Paling Ngeri Di Inggris

RADAR NONSTOP - Masih ingat Reynhard Sinaga. Warga negara Indonesia (WNI) yang dihukum karena memperkosa banyak pria di Inggris telah dipindah ke penjara Wakefield, Yorkshire Barat, Kota Leeds. 

Sel penjara itu dikenal dengan lokasi paling ngeri di Inggris karena dibuat tunggal untuk para narapidana. Hal ini ditegaskan pihak berwenang Inggris sebagaimana dilansir dari justice.gov.uk, Sabtu (25/4/2020).

Reynhard dikenal dengan julukan 'Monster Mansion' itu ditempatkan dalam sel khusus bagi pelaku kejahatan seksual. Kebanyakan yang ada di dalam sel itu mereka mendapat vonis di atas lima tahun penjara.

BERITA TERKAIT :
Mauricio Pochettino, Pelatih Banyak Bacot!
Tiga Anak Harry Kane Terlibat Kecelakaan

"Tahanan yang mendapat lebih dari lima tahun terutama karena pelanggaran seksual atau mereka yang sebelumnya telah melakukan pelanggaran seksual," lanjut penjelasan dalam situs itu.

Diberitakan sebelumnya, Reynhard yang divonis seumur hidup atas kejahatannya dipindahkan dari penjara Strangeways ke penjara Wakefield di West Yorkshire, Inggris.

Tidak diketahui pasti kapan pemindahan itu dilakukan. Dikabarkan, Reynhard dipindah setelah terlihat nyaman di penjara Strangeways.

Reynhard dituduh telah memperkosa 190 pria. Dia pernah tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat. Reynhard merupakan seorang mahasiswa Indonesia yang menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terhadap 195 pria dalam kurun waktu 2,5 tahun di Manchester, Inggris.

Reynhard dituduh telah membius korban dan memerkosanya kemudian untuk dipamerkan di WhatsApp. Di tahun 2006, ia merupakan lulusan S-1 dari jurusan arsitektur Universitas Indonesia. 

Reynhard melanjutkan pendidikannya kembali pada Agustus 2007 di Britania Raya tepatnya di Universitas Manchester, kemudian lulus S-2 dari jurusan tata kota 2009 juga sosiologi tahun 2011.

Pada Agustus 2012 Reynhard sempat menjalani pendidikan S-3 jurusan geografi manusia di Universitas Leeds, namun tidak selesai. Kemudian pada Agustus 2016 ia sempat mengajukan tesis berjudul "Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester", ketika itu ia tidak lulus dan diberi waktu untuk perbaikan atau revisi.