Jumat,  29 March 2024

Triliunan Rupiah Lenyap Di Tanah Abang, Pedagang: Jualan Online Pegel  

NS/RN
Triliunan Rupiah Lenyap Di Tanah Abang, Pedagang: Jualan Online Pegel  
Ilustrasi Pasar Tanah Abang tutup.

RADAR NONSTOP - Nasib ribuan pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat tidak jelas. Entah sampai kapan toko akan dibuka masih menunggu Pemprov DKI Jakarta. 

Kerugian pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, akibat terhentinya kegiatan di tengah pandemi virus corona diperkirakan paling sedikit Rp4,8 triliun.

Jul, pedagang Tanah Abang mengaku, dirinya rugi hingga ratusan juta. Saat ini dia, terpaksa jualan online agar stok barang Lebaran tidak numpuk di gudang. 

BERITA TERKAIT :
Hadiri Pasar Murah Warga Teriak Gubernur Gw, FPPJ: Kredibilitas HBH Tak Perlu Diragukan
Didampingi Walikota Jaksel, Pj Gub DKI Tinjau Pasar Murah di Mampang Prapatan

"Tapi kan jualan online pegel. Lakunya, jauh kalau kita buka toko di Tanah Abang," ungkapnya saat dihubungi, radar nonstop, Senin (4/5). 

Jul saat ini terpaksa merumahkan penjaga toko dan karyawan konveksinya. "Mau gimana lagi, toko gak buka. Omzet tak ada. Kami harus sabar, mungkin ini cobaan Allah, jadi pasrah aja dah," tegasnya. 

Pria berlogat Minang ini mengaku, bukan hanya dirinya. "Banyak pedagang di Tanah Abang yang juga rugi," bebernya. 

Sebelumnya Promotion Manager Pasar Tanah Abang Hery Supriyatna mengatakan omzet yang diraup pedagang dalam satu hari sekitar Rp200 miliar. Itu artinya, dalam 24 hari penutupan, omzet Rp4,8 triliun menguap.

"Pasar Tanah Abang ditutup sejak 27 Maret-19 April untuk menekan penyebaran virus corona. Omzet normal per hari Rp150 miliar-Rp200 miliar. Dengan kondisi saat ini bisa dikalikan lah kerugian pedagang," ujarnya, Selasa (14/4).

Lebih parahnya lagi, lanjut Hery, pandemi virus corona diperkirakan masih akan terjadi pada bulan-bulan berikutnya. Padahal, pedagang Pasar Tanah Abang sudah bersiap menghadapi lebaran.

"Karena, omzet jelang lebaran, per hari bisa Rp250 miliar-Rp500 miliar," imbuhnya.

Hery belum bisa memastikan apakah pedagang sudah mengalihkan penjualan lewat online atau marketplace. Tetapi, ia bilang beberapa pedagang sesekali meminta izin untuk mengambil stok barang di kiosnya.

Ia mengaku pedagang diizinkan memasuki kawasan Pasar Tanah Abang dengan beberapa syarat dan protokol kesehatan.

"Saya lihat mereka sudah memiliki pelanggan tetap masing-masing, sehingga kami juga buka akses bagi mereka untuk ambil barang," terang dia.