Kamis,  09 May 2024

Tambahan 200 Kasus

PSBB Di Depok Tak Maksimal, 1.252 Orang Jabar Positif 

NS/RN
PSBB Di Depok Tak Maksimal, 1.252 Orang Jabar Positif 
Ilustrasi PSBB di Depok, Jawa Barat.

RADAR NONSTOP - Kebijakan PSBB di Kota Depok, Jawa Barat sepertinya tidak maksimal. Masih banyak warga yang ke luar rumah dan beraktifitas. 

Dari pantauan, kawasan Sawangan pada Senin (4/5) pagi, terlihat macet. Begitu juga di kawasan Pancoran Mas dan Margonda. 

Padatnya arus lalu lintas bukan hanya pada hari kerja, saat Sabtu dan Minggu (2-3 Mei) ruas jalan juga padat. "Kami harus ke luar rumah cari makan," ungkap warga Pancoran Mas, Depok, Senin (4/5). 

BERITA TERKAIT :
Eks Walkot Bogor Deklarasi Maju Pilkada Jabar, Warga: Bima Jagonya Lari Dan Main Medsos?
Bima Arya Deklarasi Maju Gubernur Jabar, Banyak Parpol Kapok?

Sementara jumlah warga terpapar virus COVID-19 di Jawa Barat kembali bertambah. Hari ini kasus positif melonjak, bertambah 198 kasus positif dibandingkan hari kemarin.

Jumlah tersebut berdasarkan data yang tertera dalam update Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) pada Senin (4/5/2020) malam sebanyak 1.252 orang. Sementara Minggu (3/5/2020) pada pukul 17.43 WIB, jumlah kasus positif 1.054 orang. Artinya kenaikan hampir 200 kasus.

Sementara warga yang sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 7 orang. Sehingga saat ini jumlah yang sembuh di Jawa Barat mencapai 159 orang.

Untuk yang meninggal dunia juga bertambah satu orang. Jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 kini sebanyak 86 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya saat ini mencapai 5.130 orang dengan rincian 2.045 dalam proses pengawasan dan 3.085 selesai pengawasan.

Lalu, untuk orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya kini mencapai 41.480 orang dengan rincian 8.105 dalam proses pemantauan dan 33.375 selesai pemantauan.

Sebelumnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengklaim berhasil menekan angka COVID-19. Ia menyebut ada tiga kunci keberhasilannya menekan penyebaran COVID-19, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), larangan mudik, dan tes masif.

"Keberhasilan melawan COVID-19 dalam situasi sekarang ada 3 strategi, yaitu PSBB yang ketat, melarang mudik agar tidak ada kasus impor, lalu tes masif. Di situlah kita bisa menurunkan persebaran COVID-19," kata Ridwan Kamil, dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020).