Jumat,  29 March 2024

Takut Dikarantina, Curhat Sebagian Warga Enggan Balik Kampung Saat Lebaran

Doni
Takut Dikarantina, Curhat Sebagian Warga Enggan Balik Kampung Saat Lebaran
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Permberlakukan sosial berskala besar (PSBB) dibeberapa wilayah membuat sebagian warga perantauan enggan balik kampung saat lebaran.

Pasalnya, sanksi karantina 14 hari membatalkan mereka untuk bersilaturahmi dengan keluarga dikampung halaman, Sabtu (23/5/2020).

Seperti yang dilakukan Warsito (46). Perantau asal Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah, ini saat berbincang dengan Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) mengaku enggan balik kampung lantaran tak ingin terkena karantina.

BERITA TERKAIT :
67.955 Prajurit TNI Kawal Pemudik, Bandit Dan Begal Jangan Coba-Coba Bikin Gaduh
Benahi Jalur Rusak, Pemkot Bekasi Siap Hadapi Pemudik

"Kulo mboten wangsul mas, mergane yen dugi Solo mengke dikarantina 14 dino. Percuma mas, mulih kampung wektune entek dinggo karantina. (Saya tidak balik mas, karena kalau sampai Solo nanti dikarantina 14 hari. Percuma mas, balik kampung waktunya habis untuk karantina)," terang Warsito dengan logat Jawanya.

Selain Warsito, hal yang sama dilakukan Rini Ambarwati (29). Perempuan yang mengaku sebagai warga Karanganyar, Jawa Tengah, itu lebih memilih tinggal di kontrakan saat lebaran nanti.

Rini mengaku lebih memilih tidak balik kampung lantaran takut dianggap sebagai penyebar virus Corona saat berada di kampung halamannya nanti.

"Saya takut kalau sampai dirumah nanti dicap sebagai penyebar virus, apalagi kan di Tangsel ini korban meninggal akibat Corona banyak. Saya takut dicap itu saja, lebih baik saya tidak balik kampung,"jelasnya.

Pantauan Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) dilokasi agen bus Solo-Jakarta di Ciputat, tampak beberapa penumpang tengah menunggu bus. Sebagian warga itu nekat balik kampung dengan berbekal surat sehat yang didapat dari pihak terkait.