Jumat,  19 April 2024

Terapkan PSKS Atasi Corona

Depok Isolasi 25 RW, Kasus Terbanyak Ada Di Pancoran Mas

RN/JPNN
Depok Isolasi 25 RW, Kasus Terbanyak Ada Di Pancoran Mas
-Net

RADAR NONSTOP - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok menerapkan protokol khusus terhadap 25 rukun warga atau RW yang ada di kota tersebut.

Setelah hasil evaluasi kasus konfirmasi positif corona selama dua hari belakangan, pada Kamis (4/6) kemarin,  tercatat ada penurunan RW yang akan diterapkan Pembatasan Sosial Kampung Siaga Covid-19 (PSKS) atau isolasi.

Ketua GTP2 Covid-19 Kota Depok, Mohammad Idris menjelaskan, data 2 Juni memang ada 31 RW yang diterapkan PSKS.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Namun, selama dua hari dari hasil evaluasi kasus konfirmasi positif di setiap RW, terdapat penurunan jumlah RW yang akan diisolasi, menjadi 25.

Dari data yang ada, kata Mohammad Idris, Kecamatan Pancoran Mas (Panmas) paling mendominasi, ada sembilan RW yang diisolasi.

Penerapan PSKS tersebut sesuai dengan Keputusan Wali Kota Depok Nomor 443/235/Kpts/Dinkes/Huk/2020.

“Setelah Pancoran Mas, disusul Cimanggis, Tapos, Sukmajaya, Cipayung, Cilodong dan Beji. Sementara, Kecamatan Limo, Cinere, Bojongsari dan Sawangan tidak ada RW yang terapkan PSKS,” kat Idris yang juga merupakan Wali Kota Depok itu, kepada Radar Depok, Kamis (4/6/2020).

Perkembangan terbaru, lanjut dia, berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.304-Hukham/2020 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Secara Proporsional di Daerah Kabupaten Bogor, Daerah Kota Bogor, Daerah Kota Depok, Daerah Kabupaten Bekasi dan Daerah Kota Bekasi Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, memutuskan PSBB Secara Proporsional di Wilayah BODEBEK sampai dengan 2 Juli 2020.

Selanjutnya untuk Kota Depok, berdasarkan evaluasi Provinsi Jawa Barat berada pada level 3 (kuning).

“Hal ini pun dengan memperhatikan trend perkembangan kasus COVID-19 Kota Depok,” kat Idris.

Evaluasi angka reproduksi efektif (Rt) Kota Depok per 4 Juni, didapatkan bahwa median Rt mencapai angka 0.44, setelah sebelumnya secara berturut-turut sejak tanggal 26 Mei 2020 telah mengalami penurunan angka Rt < 1. Yaitu, 28 Mei 2020 sebesar 0.89, 31 Mei 2020 sebesar 0.44, dan 2 Juni 2020 sebesar 0.57.

“Besar harapan kami angka Rt ini terus mengalami penurunan dan tidak terjadi penularan COVID-19 di Kota Depok,” kata Idris.

Penurunan angka Rt ini, diharapkan seluruh warga semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap dimensi kehidupan bermasyarakat di Kota Depok. Dan bukan berarti dapat melakukan aktifitas secara bebas.

"Namun, kami harus tetap melaksanakan protokol dengan konsisten dan penuh kedisiplinan, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus di kemudian hari,” tegasnya.

RW di Depok yang Diisolasi (sumber Radar Depok):

Kecamatan Pancoran Mas:

Depok Jaya: RW 1, 4 dan 13

Pancoranmas: RW 7 dan 20

Depok: RW 17 dan 7

Rangkapanjaya Baru: RW 6

Mampang: RW 8

Kecamatan Cimanggis:

Pasir Gunung Selatan: RW 6

Mekarsari: RW 6

Cisalak Pasar: RW 2

Tugu: RW 8

Kecamatan Tapos:

Sukatani: RW 9 dan 11

Cilangkap: RW 14

Jatijajar: RW 7

Kecamatan Sukmajaya:

Mekarjaya: RW 6, 5 dan 8

Kecamatan Cipayung: 

Ratujaya: RW 5 dan 2

Kecamatan Cilodong: 

Sukamaju: RW 4 dan 9

Kecamatan Beji:

Tanah Baru: RW 11