Sheet Pile TPA Cipeucang Dibidik Kejari, Bakal Ada Pejabat Yang Gak Bisa Tidur

RADAR NONSTOP - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai turun tangan melakukan Penyelidikan terkait kasus robohnya sheet pile TPA Cipeucang.

Penyelidikan Ini bakal bikin sebagian pejabat getar getir, pening dan tak bisa tidur. Pasalnya, proyek Pembangunan beton pembatas antara gunungan sampah dan sungai Cisadane yang rubuh telah menelan anggaran Daerah cukup fantastis yaitu sekitar Rp 24 milliar.

Seperti diketahui, sheet pile TPA Cipeucang  pada Jum'at (22/5/2020) lalu roboh sepanjang 60 meter. Beton pembatas yang memiliki luas sepanjang 400 meter dan lebar 100 meter tersebut masih dalam perawatan usai dibangun dan selesai pada Desember 2019.

Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Tangsel, Muhamad Taufik Akbar menyampaikan, dalam kasus robohnya sheet pile TPA Cipeucang, pihaknya telah melakukan pengumpulan data (Puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket).

"Kami telah melakukan Puldata dan Pulbaket dalam kasus robohnya shet pile TPA Cipeucang, Kejari melakukan seperti Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) lainnya,"terang Muhamad Taufik Akbar, saat dihubungi Radarnonstop.co, Selasa (9/5/2020).

Muhamad Taufik Akbar menjelaskan, Kejari Tangsel berinisiatif melakukan pemeriksaan robohnya sheet pile TPA Cipeucang tersebut lantaran persoalan itu dibahas jajaran APIP Tangsel.

Bahkan kasus robohnya sheet pile usai menjadi perhatian kepolisian, kejaksaan, serta Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Ombudsman, robohnya sheet pile tersebut juga menjadi perhatian inspektorat Kota Tangerang Selatan.

Kepala Inspektorat Tangsel Uus Kusnadi, saat dikonfirmasi masih menunggu BPK mengenai audit adanya dugaan kerugian keuangan negara dalam proyek sheet pile TPA Cipeucang.

"BPK yang melakukan audit dan Inspktorat menunggu hasil audit dari BPK," terang Uus