Jumat,  29 March 2024

Ada WN China Di Vila, Warga Puncak Takut Corona, Pas Digerebek Gak Ada Pasport

NS/RN/NET
Ada WN China Di Vila, Warga Puncak Takut Corona, Pas Digerebek Gak Ada Pasport
WNA China diamankan petugas Imigrasi.

RADAR NONSTOP - Keresahan warga Cisarua, Bogor, Jawa Barat akhirnya terhenti. 21 WNI asal China yang menginap di vila kawasan Puncak digerebek petugas. 

Saat dicek, Imigrasi Bogor ternyata para WNA China itu tidak bisa menunjukan pasport dan lainnya. "Mereka tinggal di vila kami takut Corona. Karena kan Corona awalnya dari sana," terang pria yang mengaku bernama Akang, Sabtu (13/6). 

Merasa curiga kata Akang, warga lapor ke petugas. "Sudah diangkut semua," ucapnya. 

BERITA TERKAIT :
Udah Tau Ramadhan, Tempat Maksiat Di Bogor Nekat Buka 
Kadernya Jadi Wali Kota, Suara PAN Belum Maksimal Di Kota Bogor 

Sementara Kepala Seksi Pengawas dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Alvian Bayu mengungkapkan, 21 WNA yang terdiri dari 20 laki-laki dan 1 perempuan ini diamankan Jumat (12/6) kemarin di Vila Samir, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor. 

Dia mengatakan keberadaan WNA ini diketahui berkat kerja sama yang dilakukan dengan tim pengawasan orang asing (Pora).

"Jadi pada saat saya atau pihak imigrasi sampai di sana, sudah dilaksanakan rapid test oleh teman-teman dari Kabupaten Bogor, oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Bogor. Kemudian kita kan karena ini orang asing, yang kita pertanyakan langsung adalah di mana keberadaan paspornya. Tapi ternyata tidak ditemukan," ungkapnya.

Alvian mengatakan hasil rapid test yang dilakukan ke 21 WNA ini negatif. Namun terkait sudah berapa para WNA ini bermukim di Cisarua, belum diketahui.

Identitas dan hubungan antar-WNA ini pun, belum diketahui. Sebab, seluruh WNA asal China ini tak dapat menunjukkan dokumen keimigrasiannya.

"Jadi sedang kita lacak, kita lakukan pendalaman, di mana paspornya. Jadi pertanyaannya kenapa pada saat dilakukan pemeriksaan, (para WNA ini) tidak mampu menunjukkan dokumen keimigrasiannya, ya," jelas Alvian.

Alvian mengatakan seluruh WNA ini dibawa ke kantor imigrasi karena tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasiannya.