Sabtu,  20 April 2024

Paling Oke Ketimbang Ganjar Dan Emil, Tapi Anies Banyak Musuhnya 

NS/RN/NET
Paling Oke Ketimbang Ganjar Dan Emil, Tapi Anies Banyak Musuhnya 

RADAR NONSTOP - Anies Baswedan dinilai paling populer di media sosial. Gubernur DKI Jakarta itu mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Tapi, Anies bukan tanpa rintangan. Mantan Menteri Pendidikan itu lebih banyak musuhnya ketimbang Ganjar dan Ridwan Kamil (RK). 

Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menilai, Anies banyak tidak disukai.

BERITA TERKAIT :
Anies Bakal Pudar Jika Tak Maju Pilkada Jakarta, Tawaran PKS & NasDem Wajib Dipikirkan...
Ditanya Nama Anies Untuk Pilkada DKI, Gerindra: Dia Siapa & Kita Sudah Ada Jagoan 

"Bagaimana hasil pengamatan menggunakan big data dengan sumber berita online, Twitter, FB, IG, dan YouTube? Hasil Drone Emprit, @aniesbaswedan paling populer (64%), @ganjarpranowo nomor dua (19%), @ridwankamil paling rendah (17%)," tulis Ismail dalam akun twitternya, seperti dilihat, Rabu (17/6/2020).

Kemudian, Ismail membandingkan antara popularitas dengan disukai. Hasilnya, Anies memiliki nilai rendah untuk disukai daripada Ganjar dan RK.

Anies memiliki favorabilitasnya sebesar 31%, sedangkan Ganjar 53%, dan RK 54%. Dengan begitu, RK menjadi yang paling disukai dibandingkan dengan Ganjar dan Anies.

"Dalam grafik popularitas vs favorabilitas, siapa yang berada di titik paling kanan (paling populer) dan paling atas (paling disukai) memiliki peluang besar untuk: dipilih," tulis Ismail.

"Namun itu bukan satu-satunya ukuran. Karena artis yang sangat terkenal, sangat disukai, belum tentu akan dipilih untuk jadi Presiden," katanya.

Diketahui Anies memang kerap menjadi sasaran bully. Kebijakannya sering diplintir oleh kaum nyinyir. 

Aksi bully dilakukan kaum nyinyir seperti dikondisikan. Ustadz Abdul Somad misalnya pernah mengatakan, Vespa mogok saja pastilah Anies yang kena bully.

Anies juga tidak pernah melaporkan aksi bully itu kepada polisi. Dia mengaku, dia tidak pernah menghiraukan aksi bully dan saat ini yang menjadi konsentrasi adalah bekerja untuk Jakarta.