Kamis,  25 April 2024

Kang Emil Minta Tak Kerja Di DKI, Warga: Kita Hidup Dari Jakarta

NS/RN/NET
Kang Emil Minta Tak Kerja Di DKI, Warga: Kita Hidup Dari Jakarta
Ridwan Kamil bersama istri.

RADAR NONSTOP - Warga Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) menyentil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Warga menilai ucapan tidak kerja di Jakarta sama dengan ngemeng. 

"Pertanyaan dasarnya apa mampu Kang Emil membuka lapangan kerja di Jabar. Kita hidup dari Jakarta, kalau ngemeng yang nyata lah," ungkap Abdi warga Depok saat ditemui wartawan di Stasiun Cikini, Jakpus, Jumat (26/6). 

Dirinya kerja di Jakarta karena lapangan kerja di Jabar tidak ada. Kalaupun ada gaji di bawah standar. "Jauhkah sama ibu kota. Saya di DKI dengan lulusan SMA bisa dapat 4-5 juta per bulan," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT :
Cinta Berakhir Maut, Cewek Hamil Dibantai Pacar Teman Kumpul Kebo..
Pilkada DKI Butuh Duit Sampai Rp 1 Triliun, Kang Emil Cuma Punya Harta 23,76 Miliar?

Begitu juga dengan Wardah. Ibu tiga anak ini mengaku sebagai penajaga toko dirinya bisa dapat 3 juta per bulan. "Kalau di Bogor dapatnya paling 1 juta. Paling gede 1,5 juta. Terus dia mau kasih makan anak kita," ucap warga Kota Bogor ini saat menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jaksel. 

Azis dari Bekasi yang bekerja di perusahaan minyak milik asing mengaku dirinya dalam satu bulan bisa mendapatkan gaji kotor 18 juta. "Kita sih mau aja kerja di Jabar terus apa sanggup gaji karyawan," ungkap bapak dua anak ini. 

Azis berharap Kang Emil mencari solusi bukan hanya sekedar ide dan konsep. "Kita saat ini butuh solusi buat makan dan hidup. Mungkin Pak Gurbernur lupa kita hidup dari Jakarta tapi pajak kita ke Jabar lho," bebernya.  

Diketahui, DKI Jakarta memiliki UMP tertinggi di Indonesia. Pada 2019 Rp 3.940.973    dan Anies Baswedan kembali menaikan pada 2020 yakni Rp 4.276.349.

Sementara Jawa Barat pada 2019 hanya Rp 1.668.372 lalu di 2020 sekitar Rp 1.810.351.    Seperti diberitakan, Kang Emil meminta warganya jangan kerja di Jakarta. 

Menurut Ridwan Kamil lebih baik kerja di Jawa Barat karena jauh dari penyakit. Selain membuka peluang usaha baru, kembali ke desa juga menghindarkan masyarakat dari penularan penyakit yang berpusat di pusat kota seperti Jakarta.

“Kita lagi kampanye, udahlah jangan ngantor (mencari kerja) di Jakarta lagi, ngantornya di Jawa Barat saja jauh dari penyakit, lahannya indah bisa produktif,” ujar Ridwan Kamil dalam pernyataan persnya, Jumat (26/6/20).

Ridwan Kamil menawarkan para milenial dan generasi di bawahnya (Gen Z) sukses dengan mengembangkan pertanian. Agrikultur atau pertanian merupakan salah satu sektor paling menjanjikan di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Terbukti menurut data pertanian merupakan bidang paling tahan diterpa pandemi COVID-19. Di saat sektor lain seperti jasa dan manufaktur pertumbuhannya turun hingga 4 persen, COVID-19 menggerogoti pertumbuhan pertanian hanya 0,9 persen saja atau kurang dari 1 persen.

Ridwan Kamil mengatakan bahwa pertanian atau agrikultur yang dipadukan dengan teknologi tepat guna melalui program Desa Digital dapat menjadi masa depan Jabar pasca COVID-19. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat khususnya generasi muda, untuk kembali ke desa tapi dengan pendekatan digital.

“Pelajaran dari COVID-19, kembali ke desa. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia. Itu slogan baru, karena desanya sudah desa digital, jadi tinggal di desa menjauhi penyakit, rezeki kota karena bisa online, dan mendunia karena sudah terkoneksi,” jelas Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menyebutkan kaum milenial dan Gen Z bisa mulai mengembangkan komoditas Jabar yang tengah naik daun, seperti kopi, tembakau, teh dan karet. Tanah Jabar, kata Kang Emil, merupakan salah satu tanah tersubur di dunia menurut hasil penelitian.

Selain itu, Kang Emil mengungkapkan bahwa Menteri BUMN RI Erick Thohir akan menggabungkan dua BUMN dengan aset tanah terbesar di Jabar, yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perhutani. Dengan demikian, kaum milenial memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mulai mengolah lahan.

“Hasil penelitian, tanah Jawa Barat salah satu yang tersubur di dunia, sehingga menanam apa saja insyaallah berbuah dengan hasil yang maksimal. Kami punya komoditas-komoditas yang besar, kopi sedang naik daun, tembakau juga, karet, dan lain-lain. Kita bisa kembangkan karena tanah di Jawa Barat masih luas,” tutur Ridwan Kamil.

#Gaji   #UMP   #KangEmil