Jumat,  29 March 2024

Pilpres 4 Tahun Lagi

Pasangan Prabowo - Puan Sudah Dielus Lembaga Survei

RN/CR
Pasangan Prabowo - Puan Sudah Dielus Lembaga Survei
Pranowo dan Puan Maharani -Net

RADAR NONSTOP - Meski Pilpres masih 4 tahun lagi, yakni 2024 yang akan datang. Pasangan Prabowo - Puan sudah mulai diselus dan digadang - gadang sebagai pasangan.

Teranyar adalah lembaga survei Indo Barometer yang menempatkan pasangan  Prabowo - Puan sebagai kandidat terkuat untuk Pilpres 2024.

Dalam survei yang digelar Indo Baromter pada Februari 2020, lalu. Prabowo-Puan selalu unggul ketika dihadapkan dengan pasangan lain seperti Anies-Ridwan Kamil, Anies-AHY maupun Anies-Airlangga.

BERITA TERKAIT :
Parpol Koalisi Jangan Rese, Prabowo-Gibran Lagi Susun Kabinet 
Belum Diajak Prabowo Gabung, Ganjar Pede Banget Mau Jadi Oposisi 

Akan tetapi, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari belum bisa memastikan apakah Prabowo - Puan akan benar - benar maju sebagai pasangan di Pilpres 2024.

“Memang belum bisa dipastikan. Akan tetapi kalau dari Partai Gerindra itu sudah pasti satu nama, yakini, Prabowo. Akan tetapi kalau dari PDIP tentunya kembali ke Bu Mega, siapa namanya, sulit diambil kesimpulan pada hari ini. Karena politik sangat dinamis. Bisa saja yang ada di DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Namun, tidak mustahil juga dari kepala daerah,” beber Qodari.

Akan tetapi, ulas Qodari, melihat kemesraan PDIP dengan Partai Gerindra saat ini, besar kemungkinan akan ada koalisi. Apalagi saat ini kedua partai tersebut paling banyak berkoalisi dalam mengusung kepala daerah di sejumlah Pilkada 2020.

Contohnya, Pilgub Kepulauan Riau, PDIP-Gerindra mengusung Soerya Respationo dan Imam Sutiawan. Kemudian di Pilkada Tangerang Selatan, pasangan Muhammad & Rahayu Saraswati Djojohadikusumo diusung PDIP-Gerindra.

Kemudian di Pilkada Depok, kedua partai sepakat mengusung Pradi Supriatna dan Afifah Alia. Masih banyak yang lain.

“Koalisi itu mudah terjalin mengingat kedua parpol memiliki banyak kursi di berbagai wilayah yang akan melaksanakan pesta demokrasi di daerah,” katanya.

"Jadi, ya mudah untuk berkoalisi. Ibaratnya ya mudah memenuhi persyaratan. Kapal akan gampang berangkat. Kalau koalisinya dengan partai kecil kan belum tentu memenuhi persyaratan 20 persen kursi di DPRD,” pungkas Qodari.