Kamis,  02 May 2024

Setelah Kebon Sirih, Kini Giliran DPRD Kabupaten Bogor Diserang Corona

RN/CR
Setelah Kebon Sirih, Kini Giliran DPRD Kabupaten Bogor Diserang Corona
-Net

RADAR NONSTOP - Usai membuat dewan di Kebon Sirih (DPRD DKI) panik. Kini giliran DPRD Kabupaten Bogor diserang corona.

Dua orang staf Sekretariat DPRD Kabupaten Bogor dikabarkan positif terpapar Covid-19.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto pun dengan sigap mengambil kebijakan tegas, menghentikan semua kegiatan di kantor dewan tersebut.

BERITA TERKAIT :
Hermanto Berani Bantah Ketua DPRD DKI, Gak Bahaya Ta?
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 

Rudy mengungkap, sejak Senin (3/8/2020) seluruh kegiatan DPRD baik kunjungan dari ke luar daerah dihentikan untuk sementara, paling cepat hingga Jumat (7/8/2020).

“Jadi per hari ini, ada dua yang positif. Itu staf pendamping DPRD. Juga ada dua orang reaktif hasil rapid test. Sudah di-swab tinggal menunggu hasil,” kata Rudy, Selasa (4/8/2020).

Selain itu, dia juga meminta Sekretaris DPRD Rony Sukmana untuk melakukan sterilisasi di seluruh ruangan yang ada di kantor DPRD Kabupaten Bogor.

“Sebagian sudah ada yang ikud rapid test di RSUD Cibinong. Namun, semua harus negatif dulu baru boleh ke kantor lagi. Paling cepat hari Jumat atau sampai minggu berikutnya,” kata dia.

Diketahui, pada Rabu, 29 Juli 2020, DPRD Kabupaten Bogor menggelar Sidang Paripurna yang juga dihadiri Bupati Ade Yasin.

Terkait hal itu, Rudy juga memastikan tracking akan terus dilakukan. “Saya sudah sampaikan ke Pak Sekretaris, untuk membuat surat ke bupati. Bahwa betul ada positif. Kami mau terbuka juga ke masyarakat. Jangan ditutupi,” tegasnya.

Rudy memastikan, akan menggelar rapid test secara kontinu untuk mengetahui sedini mungkin penularan COVID-19 di lingkungan DPRD.

“Saya perintahkan semuanya ikut. Tidak apa-apa kalau ternyata reaktif banyak. Artinya bisa diantisipasi sedini mungkin,” tegasnya.

Dia menambahkan, dua orang staf positif itu terpapar dari keluarga masing-masing yang sebelumnya lebih dulu positif COVID-19 dan mereka berdomisili di Kota Bogor.

“Jadi, mereka tertulari juga. Masuknya kasus di Kota Bogor. Namun, karena bekerja di Kabupaten Bogor, tetap harus kami tindaklanjuti,” pungkasnya.

#Bogor   #DPRD   #Corona