Kamis,  28 March 2024

Pariwisata Bali Anjlok, Pedagang: Saya Mudik Dulu  

NS/RN/NET
Pariwisata Bali Anjlok, Pedagang: Saya Mudik Dulu  
Ilustrasi salah satu pantai di Bali.

RADAR NONSTOP - Corona membuat Bali sepi. Pulau Dewata yang selalu diramaikan dengan kunjungan para bule itu sepi. 

Bulan Agustus 2020 misalnya, kunjungan wisatwan ke Bali anjlok 81% dibanding periode yang sama pada 2019. "Saya balik kampung dulu mas, nanti kalau sudah normal balik lagi," ungkap Dwi pedagang sovenir di kawasan Pantai Kuta, Sabtu (5/9). 

Pria asal Jawa Timur ini mengaku, sejak Corona turis bule mulai sepi. "Kalau wisatawan lokal ada, tapi kalau sovenir kan yang beli bule," ucapnya. 

BERITA TERKAIT :
Baliho Caleg Bikin Celaka Lagi, Kali Ini Milik PSI Ambruk Di Cakung Jaktim
Mengenal Ragam Indonesia Bersama Zaloukh Apparel, Cetuskan Ide kreatif Bareng Seniman Bali

Plt Kadisparda Badung, Tjokorda Raka Darmawan dalam webinar Kampanye Indonesia Care & Panduan Protokol Kesehatan untuk Daya Tarik Wisata, Jumat (4/8/2020) yang diselenggarakan Kemenparekraf dan Voxpp Shout.

Pariwisata Bali memang baru dibuka kembali untuk turis domestik akhir bulan Juli lalu, tapi jumlah wisatawan yang datang berkunjung masih jauh dari reguler. Terlebih, turis asing belum bisa datang ke Bali hingga saat ini.

"Sejak Agustus 1-31, kunjungan orang yang datang ke Bandara Ngurah Rai 2.500-3.000 orang per hari, tetapi pertumbuhan kunjungan ini minusnya masih jauh kalau kita perbandingan dengan tahun lalu di bulan yang sama," ujar pria yang akrab disapa Cok Darmawan ini.

Disebutkan, jumlah wisatawan domestik yang berlibur bulan Agustus lalu mengalami penurunan yang luar biasa dibanding tahun lalu yang bisa mencapai belasan ribu per harinya.

"Tahun lalu domestik 13.000-15.000 per hari, hingga saat ini terjadi minus 81% pada saat akhir Agustus," tambahnya.

Penurunan jumlah wisatawan domestik yang cukup signifikan tentu menjadi dampak dari pandemi corona. Walau saat ini Pemkot Badung dan Pemprov Bali telah berupaya semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan, mendapatkan kepercayaan publik kembali jadi tantangan.