Jumat,  19 April 2024

Kabar Gembira, Dari 1,7 Juta Yang Dites Corona, 1,4 Juta Negatif

NS/RN
Kabar Gembira, Dari 1,7 Juta Yang Dites Corona, 1,4 Juta Negatif
Ilustrasi tes PCR.

RADAR NONSTOP - Corona belum bisa dibendung. Penyebaran terbanyak berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 60 persen ada di Pulau Jawa.

Ada 1.718.175 orang telah menjalani pemeriksaan terkait Covid-19 atau virus corona pada laboratorium yang aktif di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 1.473.499 di antaranya dinyatakan negatif.

Hal diketahui berdasarkan data yang disajikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per hari ini, Minggu (20/9/2020).

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Sementara rincian orang yang diperiksa Covid-19 dengan pemeriksaan metode RT-PCR mencapai 1.681.518 orang. Dan orang yang diperiksa menggunakan metode TCM mencapai 36.657.

Untuk hasil negatif sebanyak 1.473.499 orang didapati dari pemeriksaan RT-PCR, sedangkan pada metode TCM ada 28.839 orang.

Untuk saat ini, jumlah spesimen yang diperiksa per harinya sebanyak 36.753. Hal itu didapatkan dari pemeriksaan di 232 Laboratorium RT-PCR aktif dan 80 Laboratoritum TCM. Lalu jumlah laboratorium RT-PCR dan TCM berjumlah 31.

Sementara itu sampai saat ini sudah 2.922.648 spesimen yang telah diperiksa. Jumlah itu didapatkan dari jumlah keseluruhan pemeriksaan orang. Angka itu lebih banyak lantaran setiap orang bisa dilakukan pengujian lebih dari satu kali.

Jumlah spesimen yang diperiksa terhitung sejak 1 April 2020. Satu kasus dapat diambil lebih dari satu kali pengambilan dan lebih dari satu jenis spesimen.

Metode Tes

Metode tes digukanan PCR, Rapid Test dan TCM. PCR adalah Polymerase Chain Reaction. 

Metode PCR dapat menemukan partikel virus pada tubuh setiap individu dan menempatkan urutan gen Coronavirus tertentu. Metode PCR dilakukan oleh para petugas kesehatan dengan menyeka bagian hidung atau belakang tenggorokan.

Hal ini sebagai upaya untuk mengambil sampel air liur, atau mengumpulkan sampel cairan dari saluran pernapasan bawah. Pemeriksaan PCR membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasil karena hanya dapat dilakukan di laboratorium yang sudah ditunjuk pemerintah.

Lalu, Rapid Test. Jika metode PCR dilakukan dengan mengambil lendir pada tubuh seseorang, berbeda dengan rapid test yang menggunakan sampel darah untuk menguji apakah seseorang positif COVID-19. 

Rapid test bekerja dengan mendeteksi immunoglobulin. Dalam hal ini, seseorang yang terinfeksi akan membentuk antibodi yang disebut immunoglobulin, yang bisa dideteksi di darah. Hasil rapid test dapat keluar hanya dalam waktu 15-20 menit dan bisa dilakukan dimana saja.

Namun, kelemahan rapid test adalah bisa menghasilkan 'false negative' yakni ketika hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif. Ini terjadi jika rapid test dilakukan kurang dari 7 hari setelah terinfeksi.

Sedangkan TCM atau Tes Cepat Molekuler digunakan untuk pasien penyakit tuberkolosis (TB). Dengan metode TCM, pemeriksaan akan menggunakan antigen.

Pemeriksaan pada TCM dilakukan dengan menggunakan dahak dengan amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Tes ini akan mengidentifikasi RNA pada virus corona pada mesin yang menggunakan cartridge khusus yang bisa mendeteksi virus corona.

Hasil tes TCM ini dapat diketahui dalam waktu kurang dari dua jam, untuk menentukan pasien positif maupun negatif. Saat ini mesin pemeriksaan tes TCM ini sudah tersedia di 132 rumah sakit dan beberapa puskesmas.