Jumat,  26 April 2024

STS Minta Fraksi Demokrat Usut Bansos Corona DKI

NS/RN
STS Minta Fraksi Demokrat Usut Bansos Corona DKI
Santoso, Ketua Partai Demokrat DKI Jakarta.

RADAR NONSTOP - Isu carut marut Bansos Corona DKI Jakarta membuat kesal Santoso. Ketua Partai Demokrat (PD) DKI Jakarta yang ngetop disapa STS ini meminta kepada fraksi di Kebon Sirih agar mengusut Bansos. 

Menurutnya, disaat rakyat yang saat ini sedang susah karena Corona janganlah dipermainkan. "Saya harap fraksi di DPRD segera mengusutnya. Jangan sampai isu ini malah liar tak mendasar," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (23/9) malam. 

Anggota Komisi III DPR RI ini menyatakan, PD yang konsen membela kepentingan rakyat harus berdiri paling depan. "Pesan Ketum PD AHY sudah jelas kita harus berjuang demi rakyat. Dan Bansos ini untuk kepentingan rakyat Jakarta," bebernya. 

BERITA TERKAIT :
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 
Banjir Jakarta Gak Ada Obatnya, Butuh Gubernur Radikal Atau 1/2 Gila

Seperti diberitakan, adanya temuan soal beras berkutu memang membuat resah warga ibu kota. Beras tersebut diduga dimainkan oleh oknum DPRD.  

Sebelumnya Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik akan memanggil Dinas Sosial dan dua BUMD DKI Jakarta yakni Perumda Pasar Jaya dan Food Station. 

M Taufik mengatakan pihaknya sudah menjadwalkan waktu pemanggilan Dinsos DKI untuk menanyakan langsung terkait kabar adanya dugaan penyimpangan bansos tersebut.

“Jadi sekarang beredar kabar adanya penyimpangan bansos. Nah, untuk membuktikan kebenaran tersebut kami di DPRD DKI akan memanggil Dinsos DKI,”ujar Taufik kepada wartawan, Rabu (23/9).

Disebutkan Taufik, dari kabar adanya penyimpangan Bansos tersebut, dirinya mendengar adanya nama-nama yang diduga punya kedekatan dengan Kepala Dinas (Kadis) sosial yang mengatur pembagian bansos.

“Dalam pemanggilan ini, kami mau tanya sebenar siapa saja orang-orang yang terlibat dalam pembagian bansos. Nah, nanti akan ketahuan siapa oknum-oknum yang ‘bermain’ dalam Bansos ini, sehingga muncul ke kisruhan hingga adanya penyimpangan,” terang Ketua Gerindra DKI Jakarta ini.