Selasa,  23 April 2024

9 Kecamatan Oranye, Lima Kelurahan Di Depok Zona Merah

NS/RN/NET
9 Kecamatan Oranye, Lima Kelurahan Di Depok Zona Merah
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Depok mulai landai. Penyebaran Corona sudah terlihat tren penurunan. 

Lima kelurahan dinyatakan zona merah. Sementara, sembilan kecamatan masuk dalam risiko sedang atau zona oranye. Dua kecamatan lainnya merupakan wilayah risiko rendah atau zona kuning.

“Distribusi zonasi kecamatan ada sembilan kecamatan risiko sedang dan dua kecamatan dalam risiko rendah atau zona kuning,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 (GTPPC) Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa (3/11/2020).

BERITA TERKAIT :
Corona Depok Makin Ganas, Banyak Yang Mendadak Meriang Dan Flu 
Zona Merah Jakarta Meluas Lagi, Mas Heru Gimana Nih?

Lebih lanjut Dadang merinci zona berdasarkan tingkat kelurahan. Saat ini ada delapan kelurahan masuk dalam zona merah, 50 kelurahan kategori zona oranye, dan lima kelurahan zona kuning. Hal itu kata Dadang berdasarkan perhitungan 14 indikator Kesmas dari data yang diolah dari PICODEP.

“Untuk zona risiko kecamatan saat ini terdapat dua kecamatan yang masuk zona kuning yaitu Cinere dan Cimanggis, sebelumnya hanya satu kecamatan yaitu Cinere. Kecamatan lainnya zona orange,” tuturnya.

Ia menyebutkan, lima kelurahan zona kuning yaitu Pangkalanjati, Pondok Cina, Pasir Gunung Selatan, Mekarsari dan Cilodong. Sedangkan yang masuk zona merah yaitu Kelurahan Kedaung, Cinangka, Duren Mekar Pengasinan, Tanah Baru, Beji, Kemiri Muka dan Sukamaju Baru.

“Untuk kecamatan dan kelurahan yang zona kuning dan oranye agar terus melakukan peningkatan upaya pencegahan dan penanganan, sehingga zona risiko wilayah bisa terus ditingkatkan. Untuk wilayah yang termasuk zona merah, agar ekstra waspada dan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan melalui optimalisasi RW PSKS,” ucapnya.

Dadang meminta warga untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Diakui mungin untuk penerapan 4M sudah banyak warga yang jenuh. Namun dia menegaskan saat ini hanya 4 M yang menjadi vaksin ampuh mencegar penyebaran dan penularan.

“Kondisi ini tentunya bersifat fluktuatif jika pergerakan orang masih tinggi dan protokol kesehatan kurang diperhatikan. Untuk itu rambu-rambu yang sudah digariskan pemerintah dan satgas penanganan Covid19 untuk dapat dilaksanakan dengan pendekatan keluarga dan komunitas. Penerapan 4 M mungkin kita sudah jenuh, akan tetapi itulah vaksin kita yang paling ampuh saat ini,” tuturnya.