Kamis,  25 April 2024

Warning Dari KPK, Kepala Daerah Hidup Mewah Bak Artis 

NS/RN/NET
Warning Dari KPK, Kepala Daerah Hidup Mewah Bak Artis 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Menjadi kepala daerah memang impian banyak orang. Hidup mewah dan begelimang harta menjadi pemicu kenapa kepala daerah banyak dibui. 

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan menjadi pejabat bukan ajang untuk meningkatkan harta kekayaan pribadi. Terlebih, menurut Ghufron, cara-cara seperti korupsi yang sudah terbukti tidak hanya merugikan diri sendiri.

"Kalau mau hidup mewah jadi selebriti atau artis aja," tegasnya dalam webinar pembekalan pilkada yang disiarkan kanal YouTube KPK, Kamis (12/11/2020).

BERITA TERKAIT :
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, KPK Udah Ribut Soal Makan Siang Gratis 
Bupati Sidoarjo Pakai Jurus Sakit, KPK Gak Percaya Alasan Gus Muhdlor?

Setelahnya, Ghufron menyinggung perihal calon kepala daerah yang habis-habisan dalam mengeluarkan dana agar menang dalam pilkada. Menurutnya, langkah itu malah membuat para calon kepala daerah itu memikirkan soal pengembalian modal saat terpilih kelak.

Data dari KPK pada 2019 ada sekitar 114 kepala daerah yang ditangkap KPK. Para kepala daerah hasil pilkada itu ditangkap terkait korupsi.

"Kalau sudah mikir-nya mikir modal, ini bukan pejabat publik, ini pedagang. Kalau pedagang, jangan duduk sebagai pejabat publik. Kalau pejabat publik, jangan duduk sebagai pedagang," ujarnya.

"Kalau masih bersenang-senang, bermewah-mewahan, ya sudah jadi selebriti, jadi pengusaha, nggak masalah. LHKPN dan lain-lain ini karena Anda pejabat. Kalau Anda bukan pejabat, nggak perlu ber-LHKPN-an, Anda mendapat sumbangan, dapat macam-macam nggak ada masalah, nggak perlu dilaporkan gratifikasi, dianggap suap," imbuh Ghufron.