Minggu,  19 May 2024

PPDB DKI Bikin Emak-Emak Sewot, Lemot Dan Sulit Diakses 

NS/RN
PPDB DKI Bikin Emak-Emak Sewot, Lemot Dan Sulit Diakses 
Ilustrasi

RN - Emak-emak emosi. Mereka memprotes sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta 2021 lemot.

Bahkan, ada yang harus menunggu tiga jam tapi gagal karena sulit diakses. Nurita warga Pademangan, Jakut mengaku, PPDB yang dibuka pada Senin (7/6) lemot.

Karena banyak protes, akhirnya PPDB sempat dihentikan. Ketua Panitia PPDB DKI Jakarta 2021, Slamet mengatakan ada pelambatan. 

BERITA TERKAIT :
Tegas! DKI Larang Study Tour Dan Perpisahan Di Luar Sekolah
PPDB Jawa Barat, Titipan Pejabat Vs DPRD, Wani Piro Sudah Biasa Setiap Tahun?

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Pusat ini mengatakan pelambatan terjadi karena banyaknya calon peserta didik baru (CPDB) mengakses website secara bersamaan. Namun dia memastikan tak terjadi kegagalan sistem.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, mengungkapkan dalam PPDB Jakarta 2021 kali ini, daya tampung sekolah, baik jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), maupun sekolah menengah kejuruan (SMK) kurang dari 50%.

"Total daya tampung untuk SMP Negeri dibandingkan dengan lulusan dari SD Negeri dan swasta serta madrasah hanya dapat mengakomodir 47,33% peserta didik, sedangkan total daya tampung SMA Negeri dan SMK negeri dibandingkan dengan lulusan dari SMP negeri dan swasta serta madrasah hanya dapat mengakomodir 33,66% peserta didik," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).

Tahapan PPDB Jakarta 2021 dimulai dari pengajuan akun di website ppdb.jakarta.go.id. Kemudian dilanjutkan aktivasi token, pemilihan sekolah, proses seleksi hingga pengumuman.

Hal serupa juga ditemukan Ombudsman DKI. Kepala Kantor Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho mengatakan salah satu yang disoroti kemampuan server mengatasi kunjungan tinggi.

"Orang tua mengalami kesulitan untuk mengakses laman pendaftaran dan pastinya bukan karena leletnya internet dari pihak orang tua karena infrastruktur internet Jakarta sangat memadai," kata Teguh.

Kemudian, ombudsman juga menerima keluhan orang tua terkait kolom asal sekolah yang tak kunjung muncul.

Teguh mengatakan permasalahan ini membuat para orang tua kesulitan mengakses website pendaftaran. Dia meminta agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera menyelesaikan masalah ini.